Adminblog Berbagai Sebab 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait hubungan dagang singapura sangat ramai sebab singapura merupakan dibawah ini. Http Www Itto Int Files User Cites Malaysia 3 Annonated 20bibliografy 20of 20publications 20on 20ramin 20and 20karas 20 1927 2015 Development 20of 20an 20information 20database Pdf terjawab1. hubungan dagang singapura sangat ramai, sebab Singapura merupakan a. negara kecil yang penduduknya padat b. pangkalan armada terbesar di asia tenggara c. pelabuhan transit yang sangat penting d. negara industry terbesar di asia tenggara 2. fungsi proklamasi kemerdekaan bagi bangsa Indonesia adalah.. MenurutDuta Besar Nguyen Tien Minh, ekonomi menjadi aksentuasi yang sangat penting pada tahun 2014, ketika nilai perdagangan bilateral Vietnam - Singapura naik 20%. Sekarang Singapura merupakan mitra dagang ke-6 bagi Vietnam. VOVworld) - Hubungan Singapura - Vietnam sedang berkembang secara sangat mantap dan sehat serta merupakan hubungan yang sangat akrab dalam ASEAN. Demikian ditegaskan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Singapura, Agingapore K. Shanmugam ketika diinterviu oleh Kantor Berita Vietnam sehubugan dengan peringatan utah ke-40 penggalangan hubungan Hubunganindonesia-singapura indonesia singapura hubungan indonesia dengan singapura adalah hubungan bilateral antara republik indonesia dengan republik singapura. dari tahun ke tahun, indonesia dan singapura membina hubungan kunjungan kenegaraan tingkat tinggi. hubungan ini ditandai dengan kerja sama ekonomi yang kuat. dalam beberapa tahun terakhir, singapura secara konsisten menjadi 1 hubungan dagang singapura sangat ramai, sebab Singapura merupakan a. negara kecil yang penduduknya padat b. pangkalan armada terbesar di asia tenggara c. pelabuhan transit yang sangat penting d. negara industry terbesar di asia tenggara 2. fungsi proklamasi kemerdekaan bagi bangsa Indonesia adalah..a. sebagai tujuan akhir perjuangan b. menguji semangat perjuangan para pemuda indonesia . Singapore in the period before Raffles' arrival was an area that was still covered in forests, mangroves, and mud. Raffles that who had renewed the agreement in 1785 with the Sultan of Johor then bought and built Singapore into a very strategic and bustling international port and trading city center. This study aims to explain Singapore's growth after Raffles' presence, explain Raffles' efforts in building Singapore, and explain Raffles' successful policy in building Singapore as a trading center. The research method used is the historical method through the stages, namely; heuristics, criticism, verification, interpretation and historiography. The results of this study provide information about the impact of the arrival of governor-general Raffles in the economy in Singapore, which can also affect progress in Indonesia and Southeast Asia. Singapura pada masa sebelum kedatangan Raffles merupakan wilayah yang masih tertutup hutan, bakau, dan lumpur. Raffles yang telah memperbaharui persetujuan pada tahun 1785 dengan Sultan Johor kemudian membeli dan membangun Singapura menjadi pusat pelabuhan dan kota dagang internasional yang sangat strategis dan ramai. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pertumbuhan Singapura setelah kehadiran Raffles, menjelaskan upaya Raffles dalam membangun Singapore, dan menjelaskan kebijakan Raffles yang sukses membangun Singapura selaku pusat perdagangan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah melalui tahapan yaitu; heuristik, kritik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian ini memberikan sebuah informasi tentang dampak kedatangan gubernur jenderal Raffles dalam bidang perekonomian di Singapura yang dapat berpengaruh juga pada kemajuan di Indonesia dan Asia Tenggara. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Fajar Historia Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan ISSN 2549-5585 online, Vol. 5 No. 1 Juni 2021, hal 1-14 DOI Page 1 of 14 Pembangunan Singapura Sebagai Pusat Perdagangan di Asia Tenggara Pada Masa Gubernur Jenderal Raffles 1819-1820 Akhmad Syaekhu Rakhman1*; Arief Hidayat2 Universitas Indraprasta PGRI; a03rakhman Universitas Indraprasta PGRI; ariefhidayat1610 *Korespondensi Dikirim 12-02-2021; Diterima 26-05-2021; Diterbitkan 30-06-2021 Abstract Singapore in the period before Raffles' arrival was an area that was still covered in forests, mangroves, and mud. Raffles that who had renewed the agreement in 1785 with the Sultan of Johor then bought and built Singapore into a very strategic and bustling international port and trading city center. This study aims to explain Singapore's growth after Raffles' presence, explain Raffles' efforts in building Singapore, and explain Raffles' successful policy in building Singapore as a trading center. The research method used is the historical method through the stages, namely; heuristics, criticism, verification, interpretation and historiography. The results of this study provide information about the impact of the arrival of governor-general Raffles in the economy in Singapore, which can also affect progress in Indonesia and Southeast Asia. Keyword Raffles; Singapore; trade center Abstrak Singapura pada masa sebelum kedatangan Raffles merupakan wilayah yang masih tertutup hutan, bakau, dan lumpur. Raffles yang telah memperbaharui persetujuan pada tahun 1785 dengan Sultan Johor kemudian membeli dan membangun Singapura menjadi pusat pelabuhan dan kota dagang internasional yang sangat strategis dan ramai. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pertumbuhan Singapura setelah kehadiran Raffles, menjelaskan upaya Raffles dalam membangun Singapore, dan menjelaskan kebijakan Raffles yang sukses membangun Singapura selaku pusat perdagangan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah melalui tahapan yaitu; heuristik, kritik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian ini memberikan sebuah informasi tentang dampak kedatangan gubernur jenderal Raffles dalam bidang perekonomian di Singapura yang dapat berpengaruh juga pada kemajuan di Indonesia dan Asia Tenggara. Kata Kunci Raffles; pusat perdagangan; Singapura Jurnal Fajar Historia is licensed under a Creative Commons Attribution International License. Pendahuluan Perekonomian Asia Tenggara yang didukung oleh Singapura, Malaysia, dan Thailand belum lama ini telah berkembang pesat. Di samping itu dikenal dalam sejarah bahwa perekonomian di negara-negara itu telah berhasil dalam pembangunan di bidang intelektual. Singapura merupakan salah satu negara republik di Asia Tenggara dan anggota persemakmuran, yang mencakup sekelompok pulau dengan Singapura sebagai pulau paling banyak. Singapura merupakan negara di benua Asia yang perekonomian negaranya ditopang Akhmad Syaekhu Rakhman, Arief Hidayat Pembangunan Singapura Selaku Pusat Perdagangan di Asia Tenggara Pada Masa Gubernur Jenderal Raffles 1819-1820 Page 2 of 14 oleh perdagangan. Singapura sebagai bagian dari kebudayaan Asia telah mengambil peran yang signifikan dalan pembangunan Asia dan menempatkan Singapura sebagai negara dengan pembangunan ekonomi dan kebudayaan yang diperhitungkan. Sebelumnya ada anggapan bahwa ada persoalan yang “salah” dengan kebudayan Asia, karena itu atensi mulai dicurahkan pada apa yang “benar” tentang kebudayaan ini. Tidak terdapat satupun dari kedua persoalan itu bermanfaat, namun jelas mengganggap kalau tempat Asia dalam “dunia ketiga” yang statis dan sedang merosot ini ditakdirkan oleh area dan budaya Siryayasa, 2019 88. Secara geografis Singapura berada di sebelah barat dan utara dengan selat Johor Malaysia, kemudian di sebelah timur dan selatan berbatasan dengan selat Singapura. Negara ini terletak 137 kilometer sebelah utara garis khatulistiwa. Posisi negara ini yang strategis dengan fasilitas infrastrukturnya yang berkembang pesat, dan kontras budayanya yang menawan, serta atraksi wisatanya segala kontribusi terhadap kesuksesannya, kemudian membuat negara menjadi daerah tujuan perdagangan Julia, 2018 2. Sebelum Singapura menjadi sebuah negara, pada abad ke-14 pulau Singapura merupakan wilayah kerajaan Sriwijaya. Singapura pada masa sebelum kedatangan Raffles, ialah wilayah yang masih tertutup hutan, bakau, serta lumpur. Raffles yang memperbaharui persetujuan pada tahun 1785 dengan Sultan Johor kemudian membangun Singapura menjadi pusat pelabuhan dan kota dagang internasional. Pada tahun 1811, Sultan Husain Syah membangun istana di Kampong Glam, yang dipenuhi bakau yang susah dilewati. Orang menggunakan rute pesisir untuk berangkat ke Kampong Glam. Pada masa itu pulau Singapura merupakan bagian dari Kesultanan Johor Melayu, yang setelah itu dibeli oleh Raffles Bastin, 2011 13. Raffles mendatangi Singapura pada tanggal 29 Januari 1819 dan bermaksud menduduki Johor, tetapi sudah didahului oleh Belanda. Raffles bermaksud menguasai Pulau Karimun, tetapi dianggap tidak cocok untuk dijadikan pelabuhan. Raffles kemudian kembali Kekepulauan Riau yang masih dikuasai oleh Sultan Johor, dari Sultan Johor kemudian Raffles membeli Pulau Singapura. Belanda menguasai hampir seluruh daerah kekuasaan Sultan Johor, lewat suatu perjanjian. Tetapi, Sultan Johor masih memegang hak atas tanah di daerah yang dibeli oleh Raffles Magandaralam, 1987 19. Raffles memiliki rencana jangka panjang tentang Singapura. Impian Raffles untuk memajukan Singapura menjadi kota yang maju dengan adanya pelabuhan dan menjadi tempat berkumpulnya kapal-kapal dari Eropa. Singapura pada masa kepemimpinan Raffles tumbuh menjadi kota pelabuhan yang ramai. Pelabuhan Singapura tumbuh dan berkembang menjadi pusat perkapalan di Asia dan Eropa. Semenjak dibangunnya pelabuhan ini banyak kapal-kapal asing yang singgah. Pintu masuk ke daerah Singapura lewat sungai Singapura Singapore river yang sangat strategis sehingga Raffles memutuskan membangun pelabuhan di Sungai Singapura yang dahulunya masih berbentuk rawa menjadi pusat pelabuhan luas Hannigan, 2012 105. Pada tahun 1832 Singapura menjadi pusat pemerintahan Straits Settlements wilayah pemukiman teluk untuk daerah Penang, Malaka dan Singapura. Pembukan terusan Suez pada tahun 1869 dan penemuan telegraf dan kapal uap semakin memperbesar peran Singapura sebagai pusat perdagangan yang terus tumbuh dan meningkat antara Timur dan Barat. Akhmad Syaekhu Rakhman, Arief Hidayat Pembangunan Singapura Selaku Pusat Perdagangan di Asia Tenggara Pada Masa Gubernur Jenderal Raffles 1819-1820 Page 3 of 14 Penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh peneliti lainnya tentang Singapura ada yang berupa buku ataupun hasil riset. Namun sebagian besar dari mereka mangulas tentang kondisi Singapura ketika mulai masuk ke dalam wujud strait settlement Inggris hingga pada awal abad ke-21. Phillippe Regnier 1991 menulis buku yang bertajuk “Singapura City State in South- East Asia”. Fokus penyusunan terletak pada aspek politik serta ekonomi Singapura tahun 1960 sampai terbentuknya ASEAN dan peranan Singapura dalam ASEAN. Pada bab I sekilas memaparkan tentang sejarah maritim semenjak kerajaan Sriwijaya serta berkembangnya Singapura menjadi pelabuhan dagang pada masa Raffles. Penelitian lainnya dari Iman Chaerullah 2011 dengan judul “Kegiatan Pelayaran serta Perdagangan Warga Muslim Melayu Singapura tahun 1800-1824”. Fokus penelitian ini berisi tentang posisi Singapura selaku daerah perniagaan didukung oleh kenaikan volume dagang serta lintas kapal yang ramai di selat Malaka selaku jalan penghubung perdagangan Asia Tenggara dengan daerah Samudera Hindia serta laut Tiongkok Selatan. Ibrahim Zuraidah 1953 menulis buku dengan judul “Orang Islam di Singapura”. Fokus penulisannya berisi tentang sosial masyarakat Singapura pada abad ke- 19 dan sekilas menerangkan etnis-etnis dalam warga Islam Singapura. Keberbedaan penelitian ini dengan beberapa penelitian di atas yakni pada aspek sejarah pembentukan Singapura sebagai pusat perdagangan dunia pada masa kekuasaan Raffles. Oleh karena itu urgensi penelitian ini dapat dilihat pada aspek kesejarahan terbentuknya Singapura sebagai pusat perdagangan dunia. Tujuan penelitian ini hendak menjelaskan pertumbuhan Singapura setelah kehadiran Raffles, upaya Raffles dalam membangun Singapore, dan kebijakan Raffles yang sukses membangun Singapura selaku pusat perdagangan. Secara lebih luas dijelaskan peran dan kontribusi Raffles dalam membangun Singapura sehingga diakui sebagai pusat perdagangan dunia dengan pelabuhan yang ramai. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode sejarah. Metode sejarah digunakan untuk menjelaskan tentang pembangunan Singapura selaku pusat perdagangan pada masa Gubernur Jenderal Raffles 1819-1820. Tahap-tahap dalam tata cara metode sejarah ini dilakuakan melalui tahapan heuristik pengumpulan informasi, kritik, interpretasi, dan historiografi penyusunan sejarah Sjamsuddin, 2007. Proses heuristik dilakukan dimana data-data dikumpulkan dari buku dan jurnal. Pengumpulan data-data ini diperoleh lewat riset kepustakaan yang relevan dengan riset yang sedang dilakukan. Setelah itu proses selanjutnya dilakukan kritik untuk mendapatkan fakta yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. Tahap berikutnya adalah interpretasi. Interpretasi merupakan tahapan dimana data-data yang telah diverifikasi sehingga menjadi fakta sejarah kemudian dianalisis untuk memperoleh rangkaian peristiwa yang dihubungkan satu sama lain sehingga jadi satu kesatuan yang utuh serta logis. Tahap selanjutnya ialah penyusunan sejarah dimana dalam tahapan terakhir ini kerangka sejarah sudah terbentuk, selanjutnya disusun jadi suatu historiografi yang lengkap Gottschalk, 1985 57. Hasil Penelitian Akhmad Syaekhu Rakhman, Arief Hidayat Pembangunan Singapura Selaku Pusat Perdagangan di Asia Tenggara Pada Masa Gubernur Jenderal Raffles 1819-1820 Page 4 of 14 Kota Singapura dalam Catatan Sejarah Kota Singapura didirikan di kedua tepi teluk yang lebih dikenal dengan nama Sungai Singapura. Di salah satu tepinya terdapat banyak gudang, kantor, toko para pedagang dan saudagar, serta tempat tinggal penduduk, pasar dan lain-lain. Di daerah Commercial Square berdiri bangunan-bangunan indah yang digunakan sebagai kantor, toko dan tempat tinggal. Sungai yang mengalir di dekat permukiman selalu menyuguhkan pemandangan menarik. Kapal-kapal penduduk asli yang hilir mudik, berisikan buah-buahan, sayuran, dan ternak beberapa sampan kosong milik penduduk lokal yang tersusun rapi an siap disewa atau sedang dipakai melayani para kapten kapal yang tidak ingin anak buahnya bekerja dibawah sengatan matahari tropis. Banyak perahu penduduk lokal tengah menunggu atau mengantarkan kargo beragam hasil bumi pulau- pulau subur di sekitar Singapura Bastin, 201110. Daerah Singapura pertama kali disebut dalam catatan bangsa China pada abad ke-3 M, yaitu, Singapura sebagai “Pu-luo-chung” pulau di ujung semenanjung. Daerah ini merupakan salah satu negara pulau di Asia Tenggara yang terletak di selatan garis khatulistiwa, di lepas pantai selatan Semenanjung Melayu terpisah dari daratan oleh selat Johor, di akhir bagian selatan dari Selat Malaka Bastin, 201111. Kota Singapura berada di pulau dengan nama yang sama terletak pada ujung daratan di sebelah barat. Singapura sebelum datangnya Raffles masih berupa hutan bakau yang menutupi seluruh pulau, belum ada rumah satu pun di pulau Singapura,dan ditutupi hutan rimba, pantainya dipenuhi pohon bakau dan pepaya. Setelah dihuni oleh manusia, hutan rimba berangsur-angsur hilang. Satu-satunya daerah hutan yang masih tersisah adalah Cagar Alam Bukit Timah. Daerah ini banyak dikunjungi orang untuk menikmati pepohonan, tanaman menjalar, semak belukar, dan juga menikmati binatang yang hidup di Cagar Alam tersebut Magandaralam, 198715. Sungai Singapura memang tidak sebesar sungai Amazon, Missisippi atau Mekong, itupun tidak menghubungkan daerah pedalaman yang luas dengan pantai dan panjangnya yang dapat dilayari maksimum hanya sekitar tiga kilometer. Kedalamannya yang dangkal dan luasnya yang sempit tidak dapat dilintasi oleh kapal-kapal besar namun, sangat penting bagi Singapura. Karena itulah, sungai Singapura tidak dapat dilintasi oleh kapal-kapal besar, dan hanya dapat dilewati oleh kapal kecil Sasrawan, 2013 30. Singapura adalah sebuah negara kota berbentuk pulau yang berada di ujung semenanjung Malaya dan berbatasan langsung dengan negara Malaysia. Letak geografisnya terhubung langsung dengan Selat Malaka, yang memiliki nilai strategis secara ekonomis maupun geopolitik Amin, 2018 1. Negara Singapura yang terletak di ujung paling selatan dari Semenanjung Malaka dibangun oleh Sir Stamford Rafles. Singapura merupakan suatu wilayah di Asia Tenggara yang terletak di lepas pantai selatan Semenanjung Malaya, posisinya berada di selatan dari Selat Malaka. Penduduk pribumi Singapura adalah orang Melayu yang sebagian besar terdiri dari Orang Laut. Kota ini mudah dikenali karena terdapat sebuah bukit indah di belakangnya yang hanya sebagian ditumbuhi pohon Mangandalaram, 1987 33. Singapura Pada Masa Kerajaan Akhmad Syaekhu Rakhman, Arief Hidayat Pembangunan Singapura Selaku Pusat Perdagangan di Asia Tenggara Pada Masa Gubernur Jenderal Raffles 1819-1820 Page 5 of 14 Singapura sebelumnya bernama Tumasik/Temasek yang dalam bahasa Jawa kuno berarti Kota Laut. Referensi lain menyebutkan berarti menyerupai laut. Nama Tumasik disebut dalam Sumpah Palapa, sebagai daerah yang akan ditaklukkan dan dimasukkan ke dalam wilayah administrasi Majapahit. Awalnya Singapura/Tumasik adalah Pos Luar dari Kerajaan Besar Sriwjaya Saefullah, 2016 427. Saat itu Sriwijaya memiliki wilayah kekuasaan hingga Semenanjung Malaya Malaysia, Kamboja, Thailand, Filipina dan Vietnam. Tidak mengherankan jika Sriwijaya dan Majapahit menjadi referensi Nusantara oleh para pejuang pra kemerdekaan Kennedy, 1962 15. Selat Malaka telah dikuasai oleh kesultanan di Semenanjung Malaya sejak abad ke-15. Sejak abad ke-15, intensitas kedatangan para pedagang internasional dalam jumlah besar seperti Arab, Persia, Turki, Cina, India, dan Jepang. Hal ini menyebabkan para pedagang Melayu berperan penting dalam perdagangan regional. Kapal-kapal perniagaan Melayu bermuatan besar mendominasi jalur perdagangan regional sebagai perantara pembelian komoditi dagang dari kawasan Timur Indonesia. Pada akhir abad ke-15 terdapat seorang utusan Singapura yang datang ke Malaka untuk mengakui kedaulatan Sultan Malaka. Abad ke-15 M, Tumasik berada di bawah kekuasaan Ayutthaya-Thailand, dan selanjutnya dikuasai Kesultanan Malaka sampai pendudukan Portugis 1511 M. Sejak abad ke-15 hingga abad ke-17 terdapat sejumlah besar golongan pedagang Melayu di kota-kota niaga Malaka, Patani, Ayudhaya, Johor, Aceh, Brunei, Makassar, dan kota-kota pelabuhan di Jawa. Mereka membentuk jaringan perdagangan yang saling berhubungan antarkota niaga dengan bahasa Melayu sebagai bahasa perdagangan. Orientasi perdagangan Melayu yang berpusat di kota-kota niaga mendominasi perdagangan dan perkapalan antarpulau, di samping bahasa Melayu menjadi bahasa niaga di kota-kota niaga Asia Tenggara Syah, 1985 12. Singapura yang terletak di perairan Malaka masih belum banyak dihuni orang Melayu pada abad ke-18. Negara ini berubah pada awal abad ke-19 ketika Raffles datang dan menegakkan kekuasaan Inggris. Sebagai pelabuhan bebas, Singapura menjadi pusat perdagangan dan perkapalan bagi pulau-pulau disekitarnya. Keberhasilan itu didukung penyerahan kembali Bengkulu pada tahun 1816, setelah pemerintah Inggris gagal membujuk seorang bangsawan Johor untuk megizinkan permukiman Kompeni Inggris di Hindia Timur. Ketika itu, Johor berada dibawah pengaruh Kekuasaan Belanda. Kolonial Belanda menyerahkan Johor ke Inggris tahun 1824 setelah beberapa kali terjadi perjanjian Dobbs, 2002 19. Kedatangan Raffles di Singapura Sungai Singapura dimanfaatkan sebagai pusat perdagangan yang berkembang di tepi sungai. Kehadiran bangsa-bangsa Eropa sejak abad ke-16 dengan tujuan sebagai upaya kolonialisasi dan memonopoli perdagangan, menutup peran perdagangan masyarakat dan kota-kota niaga di Asia Tenggara. Kolonialisasi Inggris di Singapura menimbulkan respon yang mengarah kepada sikap reaksi pertentangan terhadap dominasi Inggris. Bentuk pertentangan ini diimplementasikan dalam aktivitas pembajakan yang dijalankan oleh Orang Laut terhadap kapal-kapal dagang yang melintas di sekitar selat Chaerullah, 2011 7. Akhmad Syaekhu Rakhman, Arief Hidayat Pembangunan Singapura Selaku Pusat Perdagangan di Asia Tenggara Pada Masa Gubernur Jenderal Raffles 1819-1820 Page 6 of 14 Pada abad ke-17 hingga abad ke-19, Belanda dan Inggris merupakan dua kekuatan Eropa yang berpengaruh dalam persaingan hegemoni. Organisasi dagang Belanda Vereenigde Oostindische Compagnie VOC mengukuhkan dominasinya dengan mengalahkan Portugis di Malaka. Dominasi Belanda dalam monopoli perdagangan rempah-rempah terjadi dari perjanjian dagang dengan raja-raja lokal di kepulauan Timur Indonesia. Organisasi dagang Inggris EIC mulai berkembang dan berpengaruh di Hindia Timur pada abad ke-17. Keberadaan pos perdagangan di sungai Singapura telah membuka hubungan perdagangan dengan wilayah-wilayah di Samudera Hindia, Cina, Jepang, Siam, Burma serta Nusantara Hannigan, 2012 25. Raffles, dari Kalkuta bergegas ke pulau Penang dan mengirimkan ekspedisi untuk mencari tempat yang sesuai untuk mendirikan satu pusat perdagangan dan pelabuhan untuk pelayaran ke Cina. Raffles berencana menduduki Johor, tetapi Belanda telah mendahului, dan telah memperbaharui perjanjian kepulauan Karimun di Selat Malaka, tapi ternyata kurang cocok untuk pusat perdagangan. Raffles melihat ke pulau Riau, yang merupakan bagian dari dari kesultanan Johor. Raffles kemudian membeli pulau Singapura dari Sultan Johor. Raffles kemudian berinisiatif untuk mencari alternatif pelabuhan laut lainnya. Memudahkan akses perdagangan dan untuk dijadikan pangkalan laut kolonial Inggris kala itu Bastin, 2011 25. Masa penting lain dalam sejarah Singapura adalah saat abad ke-18, ketika Singapura modern didirikan. Selain itu para pedagang Inggris juga memerlukan sebuah tempat strategis untuk mengisi perbekalan dan melindungi armada niaga kerajaan yang sedang berkembang pesat, serta untuk menahan gerak maju Belanda di kawasan ini Hannigan, 2012 40. Pada abad ke-18 Inggris mengadakan perjalanan ke Malaka. Inggris semakin memantapkan kekuasaannya di Jazirah Malaya. Inggris merebut Malaka dari tangan Belanda, kemudian ditukar dengan Bengkulu yang semula dikuasai oleh Inggris. Tujuan kedua negara kolonial tersebut tidak lain adalah untuk menyatukan wilayah kekuasaan mereka yang sudah terlebih dahulu berada dalam kekuasaannya. Dua tahun kemudian wilayah Pinang, Malaka, dan Singapura dihimpun dalam satu wilayah kekuasaan Inggris yang dikenal dengan nama Straits Settlements Wilayah Permukiman Selat Malaka. Setelah jajahan Belanda jatuh ke tangan Inggris, Raffles diangkat menjadi Letnan Gubernur Jenderal yang diserahkan untuk bertugas mengurus Pulau Jawa, Madura, Palembang, Banjarmasin, dan Nusa Tenggara Chaerullah, 2011 13. Raffles memimpin ekspedisi ke Malaka tidak menunggu sampai menerima izin Britania untuk mendarat, tapi dengan mengklaim wilayah itu sebagai milik Belanda berdasarkan perjanjian. Sementara itu orang Britania di Pulau Penang ikut campur tangan dalam suatu perang suksesi di Aceh dan mendukung klaim seorang pedagang kaya di kota itu atas takhta kesultanan. Raffles memutuskan bahwa sudah waktunya bertindak tegas, jangan sampai kalah dengan pertempuran diplomatik di seluruh wilayah tersebut. Raffles bergegas ke Kalkuta dan menjelaskan kepada Gubernur Jenderal Lord Moira akan perlunya mempertahankan tempat di selat Malaka demi keamanan perniagaan Britania dari India ke Cina. Raffles menjelaskan bahwa pemerintahan Belanda bermaksud memulihkan sistem monopoli dan menutup perairan di timur itu dari semua bangsa yang lain. Akhmad Syaekhu Rakhman, Arief Hidayat Pembangunan Singapura Selaku Pusat Perdagangan di Asia Tenggara Pada Masa Gubernur Jenderal Raffles 1819-1820 Page 7 of 14 Inggris mengisi bagian penting berikutnya dalam kisah Singapura ini. Selama abad ke-18, mereka melihat perlunya sebuah “rumah singgah” strategis untuk memperbaiki, mengisi bahan makanan, dan melindungi armada kerajaan mereka yang semakin besar, serta untuk menahan kemajuan bangsa Belanda di wilayah ini. Dengan latar belakang politik seperti inilah Sir Stamford Raffles mendirikan Singapura atau Singapore, sebagai tempat perdagangan. Kebijakan perdagangan bebas berhasil menarik para pedagang dari seluruh penjuru Asia, bahkan dari negeri-negeri jauh seperti Amerika Serikat dan Timur Tengah Hannigan, 2012 35. Pada tahun 1771 Sultan Kedah yang menguasai Penang berhubungan dengan Francis Light yang bersedia menyerahkan pulau Penang kepada Inggris dengan syarat Inggris melindungi Kedah dari ancaman Sultan Selangor. Raffles sebelum mendatangi Singapura pada tahun 1782, melihat wilayah Buleleng dikuasai oleh salah satu raja asal Karangasem. Selain Buleleng dan Karangasem, dia juga menguasai Jembrana dan Raffles berniat membuat pusat perdagangan di Buleleng. Pada 1783, Karangasem merebut wilayah Buleleng dari Kerajaan Mengwi dan Raffles membatalkan niat untuk menjadikan sebuah pusat perdagangan di Buleleng. Raffles ingin bekerja sama dengan Gde Karang untuk membangun kota pelabuhan dengan nama Singapura. Raffles tergiur melihat keramaian pelabuhan Buleleng. Pelabuhan itu sangat strategis, letaknya di antara kepulauan Nusantara. Apalagi Buleleng kala itu sedang berjaya dari hasil monopoli candu dan penjualan budak. Gde Karang rupanya tertarik dengan rencana Raffles Hannigan, 2012 37. Raffles bermaksud menduduki Johor, tetapi ia sudah didahului oleh Belanda yang memperbaharui perjanjian tahun 1785 dengan Sultan Johor. Raffles kemudian mengincar Pulau Karimun tetapi, dianggap tidak sesuai dan kembali ke Kepulauan Riau yang dikuasai oleh Sultan Johor dan dari Sultan Johor Raffles membeli Pulau Singapura. Ketika Raffles berlabuh di Singapura, terdapat 150 orang Melayu yang tinggal dalam 100 pondok kecil di pinggir Sungai Singapura. Sultan Temenggong tinggal di dalam rumah yang besar. Terdapat pula beberapa pondok Orang Laut di ujung Kampong Glam. Sebagian besar Orang Laut bertempat tinggal di dalam perahu sampan Kennedy, 1962 17. Raffles kembali ke Bengkulu pada tahun 1810 segera setelah penandatanganan perjanjian dengan Sultan Johor dan menugaskan Mayor William Farquhar untuk memimpin permukiman baru dengan jabatan Residen, dengan beberapa meriam dan 1 resimen infantri tentara India. Membangun sebuah pelabuhan niaga dari nol adalah sebuah tantangan yang berat. Farquhar hanya menerima dana yang tidak banyak, sementara dilarang untuk memungut pajak pelabuhan untuk meningkatkan pendapatan lantara Raffles sudah memutuskan bahwa Singapura akan menjadi pelabuhan bebas Bastin, 2011 14. Raffles ditugaskan sebagai utusan Gubernur Jendral di Lautan Timur, dan pada tahun 1811 Raffles ditunjuk sebagai pimpinan dan Malaka sebagai basis ekspedisi ketika pengambil-alihan Jawa ke Inggris. Selanjutnya Raffles menjabat sebagai Letnan Gubernur Inggris di Jawa selama lima tahun 1811-1816. Sebelum Raffles datang ke Singapura, Raffles mendatangi Jawa. Namun Raffles semakin giat dalam usahanya untuk membuat sejumlah rencana pasti dan Akhmad Syaekhu Rakhman, Arief Hidayat Pembangunan Singapura Selaku Pusat Perdagangan di Asia Tenggara Pada Masa Gubernur Jenderal Raffles 1819-1820 Page 8 of 14 menyingkirkan Belanda dari Palembang. Pada Maret 1811 Raffles menyebrang selat Malaka dan menandatangani sebuah perjanjian dengan Sultan Badaruddin. Perjanjian tersebut penuh dengan kata-kata yang lebih kasar bagi Belanda. Perjanjian tersebut menyatakan bahwa sesudah penandatangan perjanjian itu istana Palembang akan membatalkan seluruh perjanjian dan kesepakatan dengan Belanda, mendeklarasikan kemerdekaan, dan kemudian menyetujui tidak akan pernah menerima kembali kedatangan residen seperti itu atau agen kekuasaan asing apapun kecuali Inggris Vlekke, 2008 28. Pada tahun 1814, dua bulan setelah di Bengkulu, Raffles mengirimkan satu detasemen kecil pasukan keujung selatan Sumatra untuk mendudukan satu desa di pantai selat Sunda. Belanda mengibarkan bendera mereka berdampingan dengan bendera Britania, dan secara resmi memprotes Kalkuta. Atas perintah Kalkuta, Raffles meninggalkan posisi yang didudukinnya itu. Raffles protes keras, tapi sia-sia. Dalam surat-suratnya ke Kalkuta dan London, Raffles berdalih bahwa pemerintahan Britania tidak boleh mengizinkan kesatuan politik Sumatera dipecah-pecah. Seluruh pulau itu, harus diletakkan di bawah perlindungan Britania. Raffles tidak memperoleh dukungan untuk gagasannya tersebut, tetapi Raffles tidak menyerah. Pada perjanjian 1814 tampaknya tidak jelas mengenai pulau Belitung yang memproduksi Timah. Tidak ada tentara atau perwira Britania di pulau itu. Raffles mendorong teman sejawatnya di pulau Penang menunda penyerahan Malaka dan mengirimkan satu ekspedisi ke Kalimantan bagian barat untuk memantapkan klaim atas wilayah itu Mangandalaram, 1987 45. Thomas Stamford Raffles merupakan sosok yang dianggap sebagai tokoh pendiri Singapura modern. Pada tahun 1818, Raffles datang ke Hindia Belanda sebagai Gubernur Hindia Belanda kini Indonesia untuk membuka jalur perdagangan dan mencari jalur pelabuhan laut yang stategis. Namum, ternyata kekayaan alam dan letak Bengkulu sebagai pelabuhan dan jalur perdagangan tersebut rupanya tidak terlalu menarik minat dan belum membuat Raffles merasa puas. Pada 6 Februari 1819 Thomas Stamford Raffles menemukan Singapura sebagai pelabuhan dagang Inggris. Seperti dilansir On This Day, Raffles merupakan negarawan Inggris dan pendiri Kota Singapura yang terletak di Asia Tenggara Hannigan, 2012 26. Memasuki wilayah Singapura melalui sungai tersebut, Raffles menganggap wilayah tersebut strategis sehingga ia memutuskan membangun pulau yang mayoritas wilayahnya saat itu masih berupa rawa menjadi sebuah pusat pelabuhan bebas. Raffles memulai seluruh pembangunan Singapura sebagai pusat niaga dari sisi sungai tersebut. Pada tahun kedatangannya 1819, ia membangun gedung pemerintahan di sisi utara sungai. Sekitar empat tahun berselang, di sisi sungai tersebut dibangun Boat Quay yang menjadi kantor, gudang, dan dermaga bagi para pelaut dari sejumlah wilayah, seperti Tiongkok, India, Melayu, hingga Bugis yang berdagang di Singapura Mangandalaram, 1987 31. Sementara niat Raffles mendirikan pelabuhan dan kota di pulau Singapura dan di Bali tidak terlaksana. Pada 28 Januari 1819, Raffles mendarat di pulau utama di Singapura. Dari kunjungan itu akhirnya dia baru berhasil mendirikan kota kecil impiannya bernama Singapura Idris, 1997 71. Raffles menemukan Akhmad Syaekhu Rakhman, Arief Hidayat Pembangunan Singapura Selaku Pusat Perdagangan di Asia Tenggara Pada Masa Gubernur Jenderal Raffles 1819-1820 Page 9 of 14 sebuah desa nelayan milik Sultan Johor, desa tersebut merupakan pusat pemerintahan kerajaan Melayu Trocki, 1979 28. Dahulu pusat kota dan sebagian besar barang diperdagangkan di tangani oleh bank-bank di kota tersebut. Singapura mengalami kemajuan yang pesat dari segi ekonomi yang ditandai dengan masuknya industrialisasi, maupun dari segi sosial masyarakatnya yang ditandai oleh masuknya para imigran dari berbagai negara; Cina, India serta wilayah Nusantara; Bugis, Minangkabau dan Bawean, yang dipekerjakan dan menambah populasi masyarakat. Singapura telah tumbuh menjadi kota pelabuhan sejak 1819, dan terus berkembang sampai pendirian Singapura modern sampai saat ini. Selama jangka waktu tersebut menjadi tanda bahwa sungai dalam perkembangan sejarah telah menjelma menjadi kota modern yang dikenal sebagai Singapura Hannigan, 2012 37. Pada tahun 1819 ketika Raffles mengusulkan kepada Pemerintah Inggris untuk membeli daerah Singapura dari Sultan Johor sebagai pelabuhan. Raffles sadar bahwa yang dibutuhkan Inggris di masa depan adalah kota pelabuhan dan pusat dagang di Timur Jauh. Singapura dinilai sebagai daerah yang sangat cocok untuk dijadikan tempat itu. Dalam hal ini Singapura telah melebihi harapan yang paling optimis sekalipun. Ketika baru ditemukan pada 1819, pulau ini hanya dihuni oleh ratussan nelayan Melayu yang merangkap sebagai perompak. Sebelum 1819, baik pulau ataupun pelabuhannya tidak diketahui banyak orang. Kapal- kapal Eropa tidak hanya jarang melewati tempat ini, tetapi juga menjauhinya Bastin, 2011 21. Singapura telah tumbuh menjadi emperium yang penting dan Britania bermaksud tetap memiliki kota tersebut dan wilayah di sekitarnya. Inggris tetap mengakui klaim Belanda atas wilayah yang sama, karena itu pemerintah Britania mengusulkan tukar menukar Semenajung Malaya dengan daerah Bengkulu, klaim Britania atas Belitung dan hak-hak yang diperoleh Raffles di Aceh tahun 1819. Britania juga berjanji tidak akan lagi campur tangan di Sumatra atau pulau-pulau di kepulauan Indonesia. Orang Belanda juga berjanji menghormati kemerdekaan Aceh, tapi sekaligus bertekad melindungi pelayaran di sekitar ujung Sumatra dari perompak- perompak Aceh, dua janji yang sulit dipegang pada saat yang sama Vlekke, 2008 27. Awalnya Mayor William Farquhar tidak menerima kebijakan baru Raffles tersebut. Raffles memecat dan meminta Farquhar pergi dari Singapura. Farquhar menolak pemecatan itu dan belakangan menuntut Raffles atas tindakannya. Konflik ini berlanjut hingga kepergian Raffles pada Oktober 1823 dan Farquhar baru pergi meninggalkan kota yang dia bangun sepenuhnya dari nol tersebut pada 28 Desember 1823. Kerajaan Melayu mengadakan perundingan dan akhirnya Sultan memberikan lahan tersebut kepada East India Company pada 1824, pelabuhan bebas kontan, desa nelayan yang semula berbukit-bukit dan penuh pohon buah itu berubah menjadi pusat bisnis Internasional. Dengan penandatanganan Perjanjian Anglo Belanda pada tahun 1824, Inggris dan Belanda menyepakati bidang pengaruh masing-masing dengan menggambar garis imajiner melalui Selat Malaka. Wilayah di selatan dan barat garis ini berada di bawah pengaruh Belanda sementara daerah ke utara dan timur berada di bawah pengaruh Inggris. Demarkasi ini meninggalkan pemukiman Malaka dan Bencoolen di sisi yang Akhmad Syaekhu Rakhman, Arief Hidayat Pembangunan Singapura Selaku Pusat Perdagangan di Asia Tenggara Pada Masa Gubernur Jenderal Raffles 1819-1820 Page 10 of 14 salah. Britanian dan Holland memutuskan untuk melakukan pertukaran. Malaka kemudian menjadi ketergantungan Governour General of India dari 1824 hingga 1826 Trocki, 1979 12. Di tahun 1824, hanya lima tahun setelah pendirian Singapura modern, populasi penduduk tumbuh pesat dari hanya 150 menjadi orang. Perjanjian 1824 mengakhiri kekuasaan Britania atas Bengkulu dimana Raffles kemudian kembali ke Inggris. Dia berhasil mendirikan pemerintahan Britania di Kepulauan Indonesia, kota Singapura yang Raffles dirikan menjadi imperium utama di Asia bagian selatan. Perairan sungai menjadi pusat aktivitas pulau ini. Kapal-kapal bercat berwarna-warni yang disebut cahaya, mulai dari beberapa ton hingga lebih dari 150 ton, memenuhi aliran air sungai. Mereka membawa barang-barang perdagangan yang berharga dari kapal di pelabuhan luar ke dermaga di sepanjang sungai, kadang-kadang membentuk selimut tak tertembus maya di perairannya. Sebuah komunitas penduduk yang terdiri dari orang-orang yang lebih ringan memuat sejumlah barang yang tampaknya tak berujung yang terikat untuk kawasan Asia Tenggara ke dalam pemantik India dan Cina ini, tongkang dan twakow Dobbs, 2002 33. Berdirinya Singapura kini dinyatakan sebagai prestasi terbesar Raffles meski pada kenyataannya Raffles hanya menghabiskan kejayaan dengan Wiliam Farquhar yang ada disana selama masa terakhirnya sebagai residen Inggris pertama di Singapore. Perubahan yang dialami oleh Singapura dari abad ke abad dengan berbagai hal dan kondisi yang berbeda, membuat Singapura tumbuh sebagai salah satu wilayah yang sangat maju dalam jalur perniagaan di sekitar Selat Malaka dengan perdagangan sebagai mata pencaharian utama bagi masyarakat Singapura. Hal tersebut dapat dilihat dari sisi historisnya hingga abad ke-19, ketika Singapura sebagai sebuah pusat perdagangan Inggris di Asia Tenggara Mangandalaram, 1987 25. Raffles Membangun Singapura Ikatan dagang antara para pedagang Asia Tenggara serta para pedagang internasional, Tiongkok, Arab, serta India, berlangsung semenjak abad awal masehi. Para pedagang asing singgah buat memperdagangkan beberapa barang dari negara asal ataupun dari negeri-negeri yang mereka singgahi, sebaliknya para pedagang pribumi memperdagangkan hasil bumi Asia Tenggara. Pulau-pulau di kawasan Semenanjung Malaya serta Nusantara merupakan pusat penghasil kekayaan bumi, sebaliknya pulau-pulau di kawasan Timur Indonesia merupakan pusat penghasil bumbu yang diperlukan oleh para pedagang asing. Pada akhir abad ke-14, perdagangan Singapura mengalami kemunduran yang disebabkan oleh beberapa aspek sepert; serangan kerajaan Siam, serangan bajak laut, dan keberadaan kesultanan Malaka selaku emporium perdagangan terbanyak serta pusat penyebaran Islam di Asia Tenggara. Singapura merupakan negeri yang sangat maju di antara negara-negara yang kecil di dunia Chaerullah, 2011 5. Letak geografis Singapura selaku daerah pesisir mendesak kegiatan kemaritiman penduduk Singapura dengan profesi nelayan serta pedagang. Posisi Singapura selaku daerah perniagaan didukung oleh kenaikan volume dagang serta lalu-lintas kapal yang ramai di Selat Malaka selaku jalan penghubung perdagangan Asia Tenggara dengan daerah Samudera Hindia serta Laut Tiongkok Selatan. Kemajuan perdagangan kerajaan Akhmad Syaekhu Rakhman, Arief Hidayat Pembangunan Singapura Selaku Pusat Perdagangan di Asia Tenggara Pada Masa Gubernur Jenderal Raffles 1819-1820 Page 11 of 14 Melayu, semenjak kerajaan Sriwijaya hingga kesultanan Johor, selaku aspek penggerak pertumbuhan berbagai daerah kekuasaan mereka, teutama Singapura. Singapura selaku daerah pesisir mendorong aktivitas kemaritiman penduduk Singapura dengan profesi nelayan serta pedagang Chaerullah, 2011 11. Letak Singapura di rute perdagangan antara Timur serta Barat sangat strategis. Saat ini, dengan ekspansi jaringan telekomunikasi yang didukung oleh sarana dan prasarana yang modern, Singapura tumbuh menjadi salah satu pusat komunikasi utama di dunia. Lalu-lintas dan pengangkutan tumbuh terus di pelabuhan Singapura, salah satu pusat distribusi serta pelabuhan tersibuk di dunia. Tiap tahun pelabuhan ini disinggahi oleh kapal-kapal dari 3 ratus dinas pelayaran dari 8 puluh negera. Sarana perbaikan serta pembuatan kapal yang melayani kebutuhan-kebutuhan pelayaran internasional telah ada. Di samping kerja teratur memperbaiki kerusakan, kelima galangan kapal utama telah banyak menanggulangi proyek-proyek modifikasi Sasrawan, 2012 13. Posisi Singapura telah diketahui berhasil dalam mengelola negaranya. Pelabuhan di Singapura merupakan titik pertemuan seluruh rute perdagangan negara di laut Timur dan menjadi pusat perdagangan terutama antara Calcutta dengan Hongkong. Singapura sejak dahulu memang diketahui sebagai kota pelabuhan. Rute pelayaran serta perdagangan utama antara Samudra Hindia dengan Samudra Pasifik yang dihubungkan oleh Selat Malaka, menjadikan Singapura sebagai salah satu daerah perdagangan utama di Semenanjung Malaya Sasrawan, 2012 5. Dengan berperannya Semenanjung Malaya selaku titik setengah jalur antara India dan Tiongkok, kekuatan geopolitik jadi pertimbangan sungguh-sungguh. pada 1763 dimana Inggris sudah jadi kekuatan tranding Eropa yang dominan di India. Pada fase ketiga abad ke-19 Singapura telah menjadi pusat lalu-lintas di lautan Hindia. Usaha Kolonel Belanda untuk menjadikan wilayah Riau sebagai pelabuhan Hindia Navigasi kelautan bertumpu kepada angin monsoon yang dibagi ke dalam 2 angin masa; masa barat ataupun masa berlayar, serta masa timur ataupun masa sela waktu berlayar. Para pedagang menggunakan angin buat berlayar, setelah itu berlabuh buat membetulkan kapal, membuat perkampungan, dan berhubungan dengan warga setempat. Akusisi permukiman-permukiman ini serta pertumbuhan mereka berikutnya disebabkan oleh persaingan ekonomi yang intens kala perdagangan Tiongkok terus menjadi berarti Chaerullah, 2011 29. Seiring waktu, jumlah orang asing dan pedagang kulit putih terus meningkat. Informasi tentang Permukiman Singapura tersebar luas, sehingga menjadi jelas bahwa tempat tersebut menjadi pemukiman. Banyak orang dari berbagai negara pindah ke Singapura. Ada yang menjadi perantara pedagang dan importir barang dagangan dari berbagai tempat. Karena itu, populasi pemukiman terus menjadi besar. Kota ini penuh sesak dengan orang-orang dari berbagai ras. Masing-masing menawarkan berbagai barang dagangan dan kemampuan. Semua orang ini tinggal di Singapura. Tidak heran jika Inggris menjadikan Singapura sebagai pusat perdagangan mereka pada abad ke-19 Hannigan, 2012 43. Pada tahun 1820, setahun setelah pendudukan, tidak kurang dari ton kapal lokal berlayar dari pelabuhan Singapura, semuanya digunakan untuk berbagai jenis perdagangan dan Akhmad Syaekhu Rakhman, Arief Hidayat Pembangunan Singapura Selaku Pusat Perdagangan di Asia Tenggara Pada Masa Gubernur Jenderal Raffles 1819-1820 Page 12 of 14 hampir ton kapal Eropa berlabuh di sini untuk barter atau memperoleh pasokan. Hingga tahun ketiga pendudukan, tidak ada upaya untuk memperkirakan nilai perdagangan di pulau itu. Tidak ada pelabuhan Asia dan hanya beberapa pelabuhan Eropa yang bisa menandingi keragaman perdagangan di Singapura. Kemampuan pulau-pulau teratas Inggris di Semenanjung Malaya hasil perjanjian London 1824 dengan Belanda, mengambil giliran dalam hal kehidupan sosial ekonomi Muslim Melayu Dobbs, 2002 42. Perdagangan merupakan salah satu fokus perekonomian Singapura. Zona ini merupakan kekuatan yang luar biasa hanya dalam perjalanan beberapa dekade, perdagangan telah berhasil mengubah Singapura dan desa-desa nelayan menjadi negara yang makmur. Dengan perdagangan bebasnya, Singapura berdagang dengan hampir semua negara di dunia. Lokasinya strategis, serta ekonomi politiknya yang normal; semuanya mendesak pengusaha dari berbagai negara untuk mengklasifikasikan Singapura sebagai pusat distribusi berbagai produk atau layanan basis bedah ke negara lain. Transportasi serta jaringan komunikasi yang memadai, perbankan, pergudangan, dan jasa asuransi, semuanya mendukung perkembangan perdagangan dalam negeri Chaerullah, 2011 36. Namun, untuk saat ini, negara bagian Singapura dinyatakan sebagai pelabuhan terbesar di dunia. Pelabuhan Singapura sering dikunjungi oleh kapal dagang. Apalagi dari situasi ini, perkembangan ekonomi untuk bidang perdagangan berkembang pesat. Perdagangan di Singapura menjadi salah satu pusat perdagangan terbesar di dunia. Hal ini didukung dengan letak Singapura yang strategis, menjadikan negara tersebut sebagai tempat transit perdagangan. Tidak heran jika Singapura dikatakan sebagai negara yang sangat maju secara ekonomi di Asia Tenggara Mangandalaram, 1987 42. Singapura, dan bagian lain di Asia Tenggara, cenderung berfokus pada administrasi kolonial, pembangunan ekonomi, dan posisi elit pribumi. Lalu lintas dan transportasi terus tumbuh di pelabuhan Singapura, salah satu pusat distribusi dan pelabuhan tersibuk di dunia. Setiap tahun, pelabuhan ini dikunjungi oleh kapal dari 3 ratus jasa pelayaran dari delapan puluh negara. Banyak kegiatan ekonomi Singapura ditandai dengan banyaknya kegiatan pelabuhan sungai oleh tongkang barang. Fasilitas revisi dan pembuatan kapal yang melayani kebutuhan navigasi internasional sudah ada. Selain pekerjaan perbaikan rutin, lima galangan kapal besar sedang menangani proyek modifikasi. Revisi tertentu juga dapat dicoba di galangan kapal dengan dimensi yang lebih panjang dan lebih kecil, atau langsung di pelabuhan Vlekke, 2008 30. Singapura memiliki salah satu pelabuhan tersibuk di dunia dan merupakan pusat devisa terbesar keempat di dunia setelah London, New York dan Tokyo. Bank Dunia menempatkan Singapura sebagai pusat logistik top dunia. Ekonomi Singapura terdaftar di antara 10 negara paling terbuka, kompetitif, dan inovatif di dunia. Dianggap sebagai negara paling ramah bisnis di dunia, ratusan ribu ekspatriat asing bekerja di Singapura di berbagai industri multinasional. Ada juga ratusan ribu pekerja manual asing. Letak Singapura yang sangat strategis membuat zona perdagangan dan jasa berkembang sangat pesat, terutama di kawasan Asia Tenggara. Singapura menyediakan berbagai fasilitas penerbangan dan pelabuhan laut secara lengkap, Akhmad Syaekhu Rakhman, Arief Hidayat Pembangunan Singapura Selaku Pusat Perdagangan di Asia Tenggara Pada Masa Gubernur Jenderal Raffles 1819-1820 Page 13 of 14 menjadikannya tempat persinggahan sementara transit kapal atau pesawat dari berbagai maskapai yang ingin melanjutkan perjalanannya. Kondisi politik dan keamanan yang normal menjadikan Singapura sebagai tujuan investasi, terutama bagi negara-negara Barat yang ingin memperluas pasarnya di Asia Sasrawan, 2012 7. Kesimpulan Pembangunan Singapura sebagai pusat perdagangan di Asia Tenggara pada masa Gubernur Jenderal Raffles 1819-1820 dapat dijadikan cermin yang jelas bahwa Singapura selaku pusat perdagangan yang sangat maju hingga saat ini merupakan kejelian dan pikiran-pikiran briliyan tentang masa depan oleh seorang Raffles. Singapura atau tadinya yang diketahui sebagai Tumasik, ialah salah satu bagian dari gugusan pulau di bagian selatan Selat Malaka yang tidak pernah terpikirkan akan menjadi kota pelabuhan penting pada abad ke-21. Pada abad ke-14 Singapura hanya berupa wilayah rawa-rawa dengan pesisir perairan yang luas dan dengan kepadatan penduduk sangat rendah. Singapura saat sebelum datangnya Raffles masih berbentuk hutan bakau yang menutupi segala pulau, belum terdapat rumah satu juga di pulau ini. Raffles tidaklah orang yang berkarakter hebat, tetapi ia lumayan bijaksana buat lebih memilah reputasi dalam sejarah daripada pemasukan material sesaat. Buat membangun reputasi itu Raffles bekerja seumur hidupnya, mula-mula dengan melayani negarawan-negarawan utama, setelah itu melalui tulisan-tulisannya, Raffles menjadi legenda historis pada masa kepemimpinan administrasinya di Jawa. Keputusannya dengan kebijakan perluasan yang berani membuat Raffles menggapai keberhasilan terbesarnya mendirikan Singapura. Letak Singapura di rute perdagangan antara Timur serta Barat sangat strategis. Saat ini, dengan ekspansi jaringan telekomunikasi, serta didukung oleh sarana yang modern, Singapura tumbuh jadi salah satu pusat komunikasi utama di dunia. Lalu-lintas serta pengangkutan terus tumbuh di pelabuhan Singapura, menjadi salah satu pusat distribusi serta pelabuhan tersibuk di dunia. Singapura layak menjadi contoh Kota Pelabuhan yang berhasil bergerak maju di abad ke-21 ini. Banyak hal yang pantas dicontoh dari Singapura., pengembangan kawasan industri serta pelabuhan yang dahulunya tercemar jadi area yang bersih dengan kondominium ekslusif serta modern merupakan salah satu keberhasilan dalam pembangunan Singapura modern. Daftar Rujukan Amin, S. 2018. Islam Dan Keharmonian Kaum Di Singapura. Ri'ayah Jurnal Sosial dan Keagamaan, 301, 69-82. Bastin, John. 2011. Singapura Tempoe Doeloe. Depok Komunitas Bambu. Chaerullah, I. 2011. Aktivitas Pelayaran Dan Perdagangan Masyarakat Muslim Melayu Singapura Tahun 1800-1824. Skripsi. Sekolah Sarjana, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta Dobbs, Stephan. 2002. The Singapura River A Social History 1819-2000. Singapura Singapure University Press. Gottschalk, Louis. 1985. Mengerti Sejarah. Jakarta Universitas Indonesia Pers. Hannigan, Tim. 2012. Raffles dan Infansi Inggris ke Jawa. Jakarta Gramedia. Akhmad Syaekhu Rakhman, Arief Hidayat Pembangunan Singapura Selaku Pusat Perdagangan di Asia Tenggara Pada Masa Gubernur Jenderal Raffles 1819-1820 Page 14 of 14 Ibrahim, Zuraidah dkk. 1953. Orang Islam di Singapura. Singapore Majlis Agama Islam Singapura. Idris, H. 1997. Pulau Singapura, 1819-1930 Peranan Pulau-pulau lain yang Terpinggir di dalam Sejarahnya. Jati-Journal of Southeast Asian Studies, 3, 63-83. Kennedy, J. 1962. A History of Malaya 1400-1959. London MacMillan & CO LTD. Mangandalaram, Syahbuddin. 1987. Mengenal dari Dekat Malaysia Negara Tetangga Kita Dalam ASEAN. Bandung Remadja Karya. Mills, “British Malaya 1824-67; Singapura 1819-1826”, Journal of the Malayan Branch of the Royal Asiatic Society, 83&4. Phillippe, Regnier. 1991 Singapura City-State in South-East Asia. Honolulu University of Hawaii Press. Pratomo, Julia. 2018. Pesona Raffles Landing Site Sebagai Destinasi Wisata di Singapura. Yogyakarta Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo. Saefullah, A. 2016. Tumasik Sejarah Awal Islam di Singapura 1200-1511 M. Jurnal Lektur Keagamaan, 142, 419-456. Sasrawan, Hedi, 2013. “Letak Geografis Singapura”, Diunduh 21 May 2021, pukul WIB. Siryayasa, I. N., & Yasin, M. S. 2019. Pelabuhan, Perdagangan dan Ekonomi Makassar dalam Kurun Niaga di Asia Tenggara. Fajar Historia Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan, 32, 88-97. Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta Ombak. Syah, Djalinus. 1985. Mengenal ASEAN dan Negara-negara Anggotanya. Jakarta Jaya Utama. Trocki, Carl. A. 1979. Prince of Pirates The Temenggongs and The Temenggongs and The Development of Johore and Singapura 1784-1885. Singapore Singapura University Press. Vlekke, Bernard. H. M. 2008. Nusantara Sejarah Indonesia. Jakarta Gramedia. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Nyoman SiryayasaM. Syahrul YasinArtikel ini memfokuskan pada kegiatan perdagangan dan pelayaran orang-orang Asia Tenggara di Makassar. Makassar adalah salah satu kota pelabuhan yang jadikan sebagai pusat perdagangan maritim di kawasan timur Indonesia yang telah berkembang menjadi zona perdagangan di abad ke-14. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan perdagangan antar pulau sudah mulai sejak beberapa abad sebelumnya. Artikel ini membahas tentang kegiatan perdagangan dan pelayaran yang dilakukan oleh orang-orang Asia Tenggara dalam tatanan perubahan kondisi sosial-ekonomi dalam masyarakat pelaut orang-orang Asia Tenggara di Makasssar. Penelitian ini merupakan studi sejarah dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang diperoleh melalui studi kepustakaan dengan mencari referensi melalui buku dan ditelaah pustaka lainnya. Data yang didapatkan kemudian di olah sedemikian rupa dengan menggunakan metode sejarah yaitu herustik, kritik, interprestasi dan SaefullahThis article attempts to trace the early history of Islam in Temasek, a former name of Singapore. The city was also known as the Sea Town’, and was a part of the Nusantara. In the 12th-14th century, Tumasik and Kedah were important ports in the Malay Peninsula. Tumasik, at that time, was important enough to figure in international trade networks. The very strategic location of Tumasik, at the very tip of the Malay Peninsula, made it a significant prize for the master. Kingdoms that once ruled it the Sriwijaya kingdom until the end of the 13th century AD and Majapahit kingdom that ruled it until the 14th century. In the 15th century AD, Tumasik came under the rule of Ayutthaya-Thailand; and subsequent occupation controlled by the Sultanate of Malacca to the Portuguese in 1511 AD. Speaking on the comming of Islam in Tumasik that was along with the influx of Muslim merchants, both Arabic and Persian, between the 8th – 11th century which the trading activity increased in the Archipelago. Coastal cities and ports, one of which Tumasik, on the Malay Peninsula became the settlements of Muslim tradespeople. Most of them settled and married there. Thus, it is strongly suspected that Islam has been present in Tumasik since perhaps the 8th century AD. Up until the beginning of the 16th century, the old Singapore remains a Muslim settlement, along with other vendors, both from Europe, India, and China, and also became an important port under the Sultanate of Malacca. That Malaccan empire was conquered by the Portuguese in 1511. Keywords early history of Islam, Tumasik, Singapore, Sultanate of Malacca Artikel ini mencoba menelusuri sejarah awal Islam di Tumasik, kada disebut juga Temasek, nama dulu bagi Singapura. Kota ini juga disebut sebagai Kota Laut Sea Town, dan merupakan bagian dari Nusantara masa lalu. Pada abad ke-12 14 M, Tumasik bersama Kedah merupakan pelabuhan-pelabuhan penting di Semenanjung Malaya. Pada masa itu, Tumasik merupakan kota perdagangan yang cukup besar dan penting dalam jaringan perdagangan internasional. Posisinya yang sangat strategis di ujung Semenanjung Malaya, menjadikan Tumasik menggiurkan untuk dikuasai. Kerajaan-kerajaan yang pernah menguasai Tumasik yaitu Sriwijaya sampai akhir abad ke-13 M dan Majapahit sampai abad ke-14 M. Pada abad ke-15 M, Tumasik berada di bawah kekuasaan Ayutthaya-Thailand; dan selanjutnya dikuasai Kesultanan Malaka sampai pendu¬dukan Portugis 1511 M. Adapun proses masuknya Islam di Tumasik terjadi bersamaan dengan masuknya para pedagang Muslim, baik dari Arab maupun Persia pada abad ke-8 11 M yang mengalami peningkatan aktivitas perdagangan. Kota-kota pesisir dan pelabuhan-pelabuhan, salah satunya Tumasik, di Semenanjung Malaya menjadi pemukiman-pemukiman bagi para pedagang Muslim tersebut. Sebagian dari mereka menetap dan berkeluarga di sana. Dengan demikian, diduga kuat bahwa Islam telah hadir di Tumasik antara abad ke-8 M - ke 11 M. Hingga permulaan abad ke-16 M, Singapura lama tetap menjadi pemukiman Muslim, bersama para pedagang lain, baik dari Eropa, India, maupun Cina, dan sekaligus menjadi pelabuhan penting di bawah kekuasaan Kesultanan Malaka, sampai dengan kesultanan ini ditaklukan oleh Portugis pada 1511 M. Kata kunci sejarah awal Islam, Tumasik, Singapura, Kesultanan MalakaSaifuddin AminThis Paper aims to find out on the response of Singapore as a multi-racial country and religion towards the Muslims and its role in taking care of its racial harmony in Singapore. This mix of methods of qualitative and quantitative through the approach of direct observation has found that the government of Singapore gave a good attention for Islam. This happens in such ways that the law named AMLA and muslims in Singapore take part in keeping the racial harmony in many ways such as involving in IRO organization, choosing An-Nadhah mosques as a racial harmony centre, encouraging the dialogues between religion and the muslims. Most important role in MUIS is as official instituion to have such harmony by having seminars and khutbah as well as application of downloaded information in curriculum development based on racial harmony. As the result, it is hopeful to let this be as a research for other countries that has a different system that is similar to Singapore for the sake of a better Pelayaran Dan Perdagangan Masyarakat Muslim Melayu Singapura Tahun 1800-1824. Skripsi. Sekolah SarjanaI ChaerullahChaerullah, I. 2011. Aktivitas Pelayaran Dan Perdagangan Masyarakat Muslim Melayu Singapura Tahun 1800-1824. Skripsi. Sekolah Sarjana, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, JakartaThe Singapura River A Social History 1819-2000Stephan DobbsDobbs, Stephan. 2002. The Singapura River A Social History 1819-2000. Singapura Singapure University IbrahimDkkIbrahim, Zuraidah dkk. 1953. Orang Islam di Singapura. Singapore Majlis Agama Islam Singapura, 1819-1930 Peranan Pulau-pulau lain yang Terpinggir di dalam SejarahnyaH IdrisIdris, H. 1997. Pulau Singapura, 1819-1930 Peranan Pulau-pulau lain yang Terpinggir di dalam Sejarahnya. Jati-Journal of Southeast Asian Studies, 3, History of Malaya 1400-1959J KennedyKennedy, J. 1962. A History of Malaya 1400-1959. London MacMillan & CO LTD. ArticlePDF AvailableAbstractPenelitian ini bertujuan menganalisis kinerja ekspor dan daya saing serta posisi beberapa komoditas unggulan Indonesia ke Singapura dan Malaysia. Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif dan pendekatan yang digunakan adalah Constant Market Share Analysis CMSA dan Revealed Comparative Advantage RCA. Sumber data berasal dari UN Comtrade dan Badan Pusat Statistik untuk produk HS 4 digit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa neraca perdagangan Indonesia dengan Singapura selama tiga tahun terakhir 2018-2020 mengalami defisit, sedangkan dengan Malaysia mengalami surplus. Negosiasi yang intens dengan Singapura sangat diperlukan untuk membuka peluang akses dagang guna menutup defisit neraca perdagangan. Pemerintah diharapkan terus mendorong pengembangan produk-produk unggulan bernilai tambah tinggi seperti industri kimia, industri mesin dan listrik serta tekstil. Disamping itu terus didorong program hilirisasi nasional produk mineral dan logam. Termasuk mempertimbangkan kembali pengembangan dan penambahan industri pengilangan minyak dan gas sehingga dapat dikurangi impor produk migas hasil olahan dari kedua negara. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. 28 Jurnal Perspektif Bea dan Cukai Vol. 6, No. 1, 2022 ISSN 2614-283X online / ISSN 2620-6757 print Copyright © 2022, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved KINERJA PERDAGANGAN INDONESIA-SINGAPURA DAN MALAYSIA INDONESIA-SINGAPORE AND MALAYSIA TRADE PERFORMANCE Ragimun1, Rudi Handoko2, Imran Rosjadi3, Mutaqin4 dan Akhmad Yasin5 1Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional 2Pusat Kebijakan Pendapatan Negara, Badan Kebijakan Fiskal, Kemenkeu 3Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral, Badan Kebijakan Fiskal, Kemenkeu 4Pusat Riset Ekonomi Industri, Jasa dan Perdagangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional 5Pusat Riset Kebijakan Publik, Badan Riset dan Inovasi Nasional Email ragi002 rhandoko imranrosjadi muta001 akhm019 INFORMASI ARTIKEL Tanggal masuk [25/04/2022] Revisi [18/05/2022] Tanggal terima [25/05/2022] ABSTRACT This study aims to analyze export performance and competitiveness as well as the position of some of Indonesia's leading commodities to Singapore and Malaysia. This research uses descriptive method and the approach used is Constant Market Share Analysis CMSA and Revealed Comparative Advantage RCA. Data sources come from UN Comtrade and the Central Statistics Agency for 4-digit HS products. The results of this study indicate that Indonesia's trade balance with Singapore for the last three years 2018-2020 has a deficit, while with Malaysia it has a surplus. Intense negotiations with Singapore are needed to open up trade access opportunities in order to close the trade balance deficit. The government is expected to continue to encourage the development of superior products with high added value, such as the chemical industry, machinery and electricity industry and textiles. In addition, the national downstream program for mineral and metal products continues to be encouraged. Including reconsidering the development and addition of the oil and gas refining industry so that imports of refined oil and gas products from both countries can be reduced. Keywords Competitiveness, Featured Products, Strategy JEL L11, L15, L78 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menganalisis kinerja ekspor dan daya saing serta posisi beberapa komoditas unggulan Indonesia ke Singapura dan Malaysia. Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif dan pendekatan yang digunakan adalah Constant Market Share Analysis CMSA dan Revealed Comparative Advantage RCA. Sumber data berasal dari UN Comtrade dan Badan Pusat Statistik untuk produk HS 4 digit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa neraca perdagangan Indonesia dengan Singapura selama tiga tahun terakhir 2018-2020 mengalami defisit, sedangkan dengan Malaysia mengalami surplus. Negosiasi yang intens dengan Singapura sangat diperlukan untuk membuka peluang akses dagang guna menutup defisit neraca perdagangan. Pemerintah diharapkan terus mendorong pengembangan produk-produk unggulan bernilai tambah tinggi seperti industri kimia, industri mesin dan listrik serta tekstil. Disamping itu terus didorong program hilirisasi nasional produk mineral dan logam. Termasuk mempertimbangkan kembali pengembangan dan penambahan industri pengilangan minyak dan gas sehingga dapat dikurangi impor produk migas hasil olahan dari kedua negara. Kata kunci Daya Saing, Produk Unggulan, Strategi JEL L11, L15, L78 29 Jurnal Perspektif Bea dan Cukai Vol. 6, No. 1, 2022 ISSN 2614-283X online / ISSN 2620-6757 print Copyright © 2022, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved 1. PENDAHULUAN Hubungan perdagangan Indonesia-Singapura dan Indonesia-Malaysia mengalami kondisi pasat surut. Kedua negara saat ini mempunyai peran penting bagi perekonomian nasional dan menjadi mitra dagang utama dalam lingkup hubungan bilateral maupun hubungan regional baik Association of Southeast Asian Nations ASEAN maupun Regional Comprehensive Economic Partnership RCEP. Hubungan dagang ini tentu saja dilandasi kerjasama yang saling menguntungkan dan saling membutuhkan diantara negara anggotanya. Adriana Elisabeth, 2016 Bila dilihat penyebaran ekspor Indonesia ke negara mitra tujuan ekspor seperti negara anggota ASEAN dan negara mitra dagang Indonesia lainnya, ternyata didominasi oleh negara berpenduduk besar seperti China, Jepang, Korea Selatan dan India. Namun, di sisi lain negara seperti Singapura yang berpenduduk relatif kecil ternyata mempunyai penyerapan barang ekspor dari Indonesia yang relatif tinggi. Diduga peran Singapura merupakan negara perantara barang-barang dari Indonesia menuju negara ketiga tujuan ekspor. Demikian juga dengan Malaysia. Oleh karena itu, hal inilah yang menjadi tantangan bagi Pemerintah Indonesia. Bagaimana Indonesia dapat memasarkan produk-produk ekspornya ke kedua negara dan bagaimana Indonesia dapat memasarkan secara langsung ke negara tujuan ekspor. Berikut ini gambaran proporsi penyebaran nilai ekspor Indonesia ke negara mitra tujuan ekspor khususnya Malaysia dan Singapura yang mempunyai proporsi yang besar urutan tiga dan lima diantara negara-negara anggota RCEP. Nilai ekspor Indonesia ke Singapura tahun 2020 lebih dari USD 9 miliar dan Malaysia lebih dari USD 6 miliar. WITS, 2020 Gambar 1. Proporsi Nilai Ekspor Indonesia ke Negara Mitra Tujuan Ekspor Sumber World Integrated Trade Solution 2020, diolah Secara spesifik nilai ekspor Indonesia ke kedua negara mengalami defisit neraca perdagangan khususnya migas yang relatif tinggi. Diduga Indonesia mengekspor migas mentah dan mengimpor kembali dalam bentuk migas olahan. Kedua negara ini ternyata telah melakukan pengolahan migas lebih lanjut 30 Jurnal Perspektif Bea dan Cukai Vol. 6, No. 1, 2022 ISSN 2614-283X online / ISSN 2620-6757 print Copyright © 2022, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved pengilangan minyak untuk mengolah minyak mentah menjadi beberapa migas olahan. Dengan demikian nilai ekspor migas berupa bahan migas Indonesia lebih kecil dibanding nilai impor dari kedua negara tersebut yang sudah berupa migas olahan. Tentu saja hal ini masih menjadi tantangan bagi Pemerintah kedepan untuk mengidentifikasi kinerja ekspor dan daya saing beberapa komoditas unggulan ekspor ke kedua negara. Apakah perlu melakukan strategi peningkatan produk-produk unggulan yang berdaya saing, serta melakukan hilirisasi berbagai produk alam. Demikian juga apakah perlu Pemerintah melakukan berbagai strategi dan terobosan termasuk alternatif energi terbarukan sehingga dapat dikurangi impor migas dari kedua negara ini, yang pada akhirnya akan mengurangi defisit neraca perdagangan. Oleh karena itu, perlu adanya studi yang dapat memetakan tiap barang ekspor Indonesia ke Singapura dan Malaysia. Studi ini ini diharapkan dapat menentukan posisi produk unggulan dan langkah kebijakan dagang Indonesia terhadap negara Singapura dan Malaysia. Tujuan Penelitian Kajian ini bertujuan memetakan kinerja ekspor dan daya saing komoditas unggulan Indonesia ke negara Singapura dan Malaysia. Penelitian ini juga diharapkan dapat menggambarkan indikator dan posisi berbagai komoditas perdagangan Indonesia HS 4 digit terhadap Singapura dan Malaysia, sehingga dapat membantu menegosiasikan serta menentukan strategi dagang Indonesia dengan kedua negara tersebut. Output Penelitian 1 Hasil identifikasi atau pemetaan atas kinerja ekspor dan daya saing komoditas perdagangan Indonesia dan Singapura dan Malaysia HS 4 digit. 2 Hasil posisi setiap komoditas ekspor dengan Singapura dan Malaysia serta strategi yang dapat dilakukan. 3 Rekomendasi kebijakan terkait dengan pemetaan kinerja dan daya saing ekspor Indonesia ke Singapura dan Malaysia. Informasi ini bukan saja berguna untuk Kementerian teknis tetapi juga akan sangat berguna bagi Kedutaan Besar dan Atase RI di kedua negara tersebut untuk melakukan diplomasi dan promosi ekspor Indonesia. 2. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif eksploratif. Metode penelitian ini antara 31 Jurnal Perspektif Bea dan Cukai Vol. 6, No. 1, 2022 ISSN 2614-283X online / ISSN 2620-6757 print Copyright © 2022, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved lain digunakan pendekatan Constant Market Share Analysis CMSA dan Revealed Comparative Advantage RCA. Pendekatan RCA digunakan untuk menganalisis daya saing secara komparatif seluruh komoditas ekspor Indonesia ke negara-Singapura dan Malaysia. Formula RCA dapat diuraikan sebagai berikut Tambunan, 2001 RCA = //totalXwXiwtotalXaXia -1 dimana i = jenis komoditi; a = negara asal; w = dunia world; X = ekspor atau nilai ekspor. Jika RCA 1 maka daya saing komoditi tersebut dikatakan kuat. Dapat dikatakan juga bahwa semakin tinggi RCA maka semakin kuat daya saingnya. Perhitungan CMSA atau model pangsa pasar konstan digunakan untuk mengetahui keunggulan kompetitif atau daya saing ekspor di pasar dunia dari suatu negara produsen terhadap negara pesaing. Model ini menunjukkan hasil perhitungan dari aspek daya saing dan juga melihat produk-produk utama terhadap perubahan permintaan dunia atau negara-negara mitra dagang. Balassa, 1989. Rumusan CMSA tersebut adalah sebagai berikut ….,…. 2CMSA tersebut mempunyai 3 kriteria, yaitu Competitiveness Effect CE merupakan keuntungan atau kerugian dalam pangsa pasar yang menunjukkan daya saing produk. Penghitungannya adalah mengukur perubahan share negara eksportir di pasar tujuan impor IA dikalikan dengan j share dari impor negara mitra dagang atau negara tujuan ekspor di pasar dunia IB. Atau dapat dikatakan bahwa CE diperoleh dengan menghitung dari perubahan dalam negara-negara pengekspor dibagi impor pasar tujuan IA, dikalikan dengan pangsa awal impor negara-negara mitra dalam perdagangan dunia IB. 32 Jurnal Perspektif Bea dan Cukai Vol. 6, No. 1, 2022 ISSN 2614-283X online / ISSN 2620-6757 print Copyright © 2022, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved i ekspor negara tujuan j jenis komoditas k negara asal X0 ekspor dunia pada periode awal 0 Xijk ekspor untuk komoditi j dari negara asal k misalnya Indonesia ke negara tujuan i Xjk ekspor komoditi j dari negara asal k misalnya Indonesia 𝑋𝑗𝑘0 ekspor komoditi j dari negara asal k Indonesia ke negara tujuan pada periode awal 0 Jika CE hasilnya positif, artinya semakin tinggi daya saing komoditi tersebut di negara tujuan, dan kebalikannya jika CE hasilnya negatif maka berarti semakin lemah daya saing produk tersebut di negara tujuan dan jika CE hasilnya nol artinya komoditi tersebut tidak mempunyai daya saing di negara tujuan. Initial Specialization IS, yaitu indikator yang menunjukkan bahwa produk-produk tertentu memiliki ciri khas di suatu pasar tertentu yang dapat dikembangka𝑋𝑖𝑗𝑘0 ekspor untuk komoditi j negara pesaing dari negara asal k misalnya Indonesia ke negara tujuan i pada periode awal 0 X ... ekspor dunia Initial Specialization IS, dihasilkan dari perubahan impor negara mitra dagang dunia IIA dikalikan dengan pangsa negara asal impor pasar tujuan IIB. Jika IS hasilnya positif, artinya komoditi ini semakin besar kemampuan untuk masuk pasar negara tujuan, sebaliknya jika IS hasilnya negatif maka berarti komoditi ini semakin kecil kemampuan untuk masuk ke pasar negara tujuan, dan jika IS hasilnya nol maka artinya komoditi ini tidak memiliki kemampuan untuk masuk pasar di negara tujuan. Adaptation A, adalah indikator yang dapat melihat kemampuan komiditi supply of export untuk menyesuaikan atau merespon karena terjadinya perubahan permintaan dunia. Dari hasil perhitungan Adaptatiion, bila A positif, menunjukkan semakin besar kemampuan komoditi tersebut dapat beradaptasi dengan selera pasar di negara tujuan. Sebaliknya bila A negatif berarti semakin kecil kemampuan komoditi tersebut beradaptasi dengan selera pasar di negara tujuan. Jika A hasilnya nol berarti tidak adanya kemampuan komoditi 33 Jurnal Perspektif Bea dan Cukai Vol. 6, No. 1, 2022 ISSN 2614-283X online / ISSN 2620-6757 print Copyright © 2022, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved tersebut dapat beradaptasi dengan selera pasar di negara tujuan. Kriteria hasil perhitungan dari RCA dan CMSA dapat diuraikan sebagai berikut Bila RCA > 1 dan CMSA > 0, berarti Great atau bagus RCA > 1 dan CMSA 0, berarti Sunrise RCA < 1 dan CMSA < 0, berarti Suffer Dari hasil perhitungan RCA dan CMSA antara Indonesia dengan negara mitra Singapura dan Malaysia akan dapat ditampilkan seperti tabel berikut Tabel 1. Kriteria RCA dan CMSA Sumber Verico, 2020, ket * Malaysia dan Singapura Bila hasil perhitungan RCA dan CMSA menunjukkan kondisi produk dagang Indonesia sama dengan kondisi produk dagang negara mitra, dan yang paling ideal adalah aktivitas dagang aktivitas ekspor atau impor. Akan tetapi, jika kondisi produk dagang Indonesia berbeda dengan negara mitra, maka kerja sama bilateral yang ideal adalah investasi. Demikian juga bila produk dagang Indonesia lebih baik dari negara mitra, maka Indonesia dapat melakukan aktivitas investasi di negara mitra tersebut dan sebaliknya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data ekspor barang HS 4 digit untuk tahun 2016-2020 negara Singapura dan Malaysia. Data ekspor diambil dari beberapa sumber antara lain UN Comtrade, Badan Pusat Statistik BPS dan sumber lainnya. Untuk memperdalam kajian ditambahkan juga dari beberapa sumber seperti beberapa referensi, literatur, media elektronik dan hasil kajian. 3. STUDI LITERATUR Kebijakan perdagangan Indonesia terus mengalami perubahan selama beberapa dekade termasuk hubungan perdagangan dengan negara tetangga baik Singapura maupun Malaysia. Indonesia pernah menarik diri dari aktivitas perdagangan dunia pada permulaan tahun 1960-an. Akan tetapi kondisi ini kembali dibuka pada saat dekade selanjutnya. Secara umum, aktivitas kebijakan perdagangan Indonesia makin terbuka terhadap perekonomian global dengan berbagai kebijakan liberalisasi yang dilakukan. Tahapan ini dimulai sejak awal tahun 1980-an, sebagai masa perubahan kebijakan perdagangan Indonesia yang makin terbuka. Liberalisasi ini di wujudkan dalam bentuk kerjasama perdagangan internasional seperti kerjasama yang saling menguntungkan baik hubungan bilateral, regional atau kawasan maupun global. Nurrahma, 2013 34 Jurnal Perspektif Bea dan Cukai Vol. 6, No. 1, 2022 ISSN 2614-283X online / ISSN 2620-6757 print Copyright © 2022, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved Sebagai bentuk keseriusan perdagangan bebas bagi Indonesia diwujudkan dengan mengikuti berbagai kesepakatan perjanjian perdagangan bebas melalui Free Trade Agreement FTA. Perdagangan bebas ini diharapkan dapat mendorong terjadinya peningkatan PDB Indonesia, termasuk peningkatan investasi dan kesejahteraan rumah tangga. Kerjasama bilateral dan regional seperti ASEAN, RCEP serta lainnya diharapkan dapat tercipta lebih banyak aktivitas perdagangan. Namun demikian Indonesia memiliki keuntungan yang relatif lebih kecil atas pembebasan perdagangannya dibandingkan dengan negara anggota ASEAN lainnya. Hasil simulasi liberalisasi penuh kawasan terutama negara ASEAN menunjukkan bahwa terjadi pengaruh positif pada peningkatan aktivitas perdagangan Indonesia, termasuk kegiatan ekspor impor. Akan tetapi persentase aktivitas impor lebih besar dibanding peningkatan ekspor sebagai akibat derasnya akses barang yang masuk karena semakin murah. Oleh karena itulah kemudian berdampak negatif terhadap neraca perdagangan Indonesia Syadullah & Ardiansyah, 2014 . Dalam kasusu lainnya, hasil survei Kawai dan Vighnaraja, 2013 terhadap beberapa perusahaan di Jepang, China, Korea Selatan, Thailand, Malaysia, Singapura dan Filipina menunjukkan perkiraan penggunaan FTA oleh perusahaan di tingkat yang lebih tinggi. Diperkirakan sekitar 32 persen perusahaan dalam negeri telah memanfaatkan FTA, dan telah membuat rencana yang lebih baik untuk melakukan aktivitas perdagangan. Survei tersebut juga mengungkapkan bahwa FTA membutuhkan biaya yang relatif tetap. Perusahaan besar lebih mampu mengumpulkan keuangan dan sumber daya manusianya dibandingkan usaha kecil dan menengah UKM. Keuntungan lain berdasarkan berbagai studi, ternyata kerjasama perdagangan akan membawa beberapa keuntungan bagi Indonesia. Berdasarkan hasil analisis Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan BP3 Kementerian Perdagangan, kerjasama perdagangan akan dapat meningkatkan kesejahteraan, namun pada saat yang sama akan terjadi peningkatan defisit neraca perdagangan dengan negara mitra Rakhman, 2016. Penelitian lebih lanjut menyarankan untuk memperkuat kemampuan dan pemanfaatan aktivitas RVC regional value chain kerjasama perdagangan karena masih terdapat beberapa pos tarif barang yang diperdagangkan dengan koneksi ekspor dan impor yang kuat ke berbagai wilayah perdagangan. Pada tahun 2019, Kementerian Keuangan Indonesia juga telah melakukan studi tentang dampak sebuah kerjasama perdagangan Regional Comprehenship Economic Partnership, RCEP terhadap perekonomian Indonesia. Studi ini model yang digunakan adalah CGE Computable General Equilibrium. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa RCEP akan meningkatkan Produk Domestik Bruto PDB Indonesia hanya sebesar 0,05 persen antara tahun 2021 - 2032, lebih kecil bila dibandingkan dengan keuntungan yang akan diperoleh negara anggota RCEP lainnya. Vietnam memperoleh keuntungan 0,66 persen, Korea Selatan memperoleh 0,51 persen, Malaysia 0,35 persen, dan Thailand 0,21 persen Nugroho, 2020. Namun, studi lebih lanjut menunjukkan bahwa jika Indonesia memutuskan untuk keluar dari RCEP, pertumbuhan ekonomi PDB akan turun -0,07 persen. Oleh karena itu, Indonesia tidak punya pilihan selain tetap menjadi anggota RCEP dengan terus melakukan peningkatan efisiensi dan daya saing serta terus memperkuat penyesuaian struktural ekonomi. 35 Jurnal Perspektif Bea dan Cukai Vol. 6, No. 1, 2022 ISSN 2614-283X online / ISSN 2620-6757 print Copyright © 2022, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved Menurut hasil penelitian Ulfah, 2017, ternyata daya saing komoditi Indonesia masih belum mempunyai daya saing kuat bila dibandingkan dengan sebagian besar negara anggota RCEP lainnya. Oleh karena itu Pemerintah Indonesia harus meningkatkan daya saing produk-produknya agar dapat bersaing sekaligus dapat mengoptimalkan keanggotaannya dalam RCEP. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan aplikasi Global Trade Analysis Project GTAP yang memprediksi dampak 17 negara dengan 43 produk. Hasil simulasi dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pemberlakuan perjanjian RCEP diperkirakan akan meningkatkan kinerja perdagangan, PDB dan kesejahteraan sebagian besar negara anggota termasuk Indonesia. Sedangkan menurut Moenardy, 2020, ada beberapa strategi yang perlu dilakukan Pemerintah Indonesia untuk menghadapi kerjasama perdagangan kawasan, yaitu dengan menyusun strategi yang bersifat internal maupun eksternal. Strategi internal antara lain Pemerintah harus mengoptimalkan kerjasama dan pelayanan terhadap para eksportir. Salah satu diantaranya adalah melakukan pelatihan tenaga kerja untuk meningkatkan produk yang berkualitas, menciptakan produk unggulan yang dapat menguasai pasar, dan melindungi petani terkait monopoli benih dan obat-obatan. Strategi eksternal antara lain Pemerintah harus melakukan negosiasi dengan negara mitra yang menjadi rival dagang seperti RRT agar tidak terjadi lonjakan produk ke Indonesia. Demikian juga perlu dibuat regulasi dengan perusahaan multinasional agar memberdayakan tenaga kerja Indonesia bila akan membangun industri di Indonesia. Perkembangan ekonomi dunia saat ini terbukti mempunyai dampak pada prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemetaan spesialisasi perdagangan dengan mitra dagang utama Indonesia dan pemetaan terhadap daya saing berbagai produk unggulan ekspor Indonesia. Hal ini untuk menentukan bagaimana aktivitas dan pola perdagangan antar negara. Romarina, 2016 Penelitian yang dilakukan tersebut difokuskan pada keunggulan komparatif komoditi Indonesia dengan beberapa mitra dagang utama sehingga hal ini akan diketahui beberapa sektor unggulan yang menjadi kontributor besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Selain sektor unggulan juga dapat diketahui sektor-sektor yang lemah looser sector. Dalam penelitian ini analisis model yang digunakan dalam perdagangan terdiri dari model gravitasi, model Ricardian, model Heckscher-Ohlin, model Standard Trade, dan model New Trade. Model-model ini digunakan untuk mengamati aktivitas dan pola perdagangan ekspor impor Indonesia terhadap negara tujuan ekspor utama. Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa perdagangan Indonesia dengan mitra dagang utama seperti RRT, Australia, dan AS mengikuti model Heckscher Ohlin HO karena data ekspor dan impor komposisi sektoral menunjukkan bahwa setiap negara mengekspor produk yang melimpah dan diproduksi secara intensif. Namun, dengan melihat besarnya perekonomian dan jarak antar negara, diketahui bahwa hubungan perdagangan Indonesia-RRT mengikuti model gravitasi. Apalagi pangsa ekspor dan impor yang lebih tinggi di industri minyak mentah antara Indonesia dan Australia menunjukkan bahwa pola perdagangan mengikuti industri perdagangan baru yang menandakan perdagangan intra industri. Hasanah, 2020. Dalam literatur lainnya, yang mengamati mengenai konsumsi air ekstrak the, menyatakan bahwa air ekstrak teh adalah merupakan minuman yang 36 Jurnal Perspektif Bea dan Cukai Vol. 6, No. 1, 2022 ISSN 2614-283X online / ISSN 2620-6757 print Copyright © 2022, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved mempunyai tingkat konsumsi paling tinggi setelah air mineral. Komoditi ekstrak teh mempunyai empat macam antara lain ekstrak Teh Hijau Kemas, Teh Hijau Curah, Teh Hitam Kemas danTeh Hitam Curah. Ekstrak Teh Hitam Curah memiliki rata-rata harga lebih rendah, akan tetapi ekstrak Teh Hitam Curah merupakan komoditi minuman teh yang paling tinggi permintaan dan pertumbuhan nilai impornya per tahun. Negara seperti Rusia merupakan negara tujuan utama ekspor Ekstark Teh Hitam Curah dari Indonesia. Disamping itu Rusia juga merupakan negara pengimpor Ekstrak Teh Hitam Curah yang paling besar di dunia. Pada dasarnya penelitian tersebut bertujuan untuk mengamati berbagai posisi dan daya saing ekstrak teh hitam curah dari Indonesia ke pasaran dunia termasuk kawasan ASEAN. Selain itu dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing ekstrak teh hitam curah dari Indonesia khususnya di pasar negara Rusia, yang digunakan regresi linear berganda untuk menganalisisnya. Penelitian ini menggunakan metode CMSA yang kemudian didapat bahwa daya saing komoditi Indonesia ternyata masih mempunyai daya saing rendah bila dibandingkan dengan eksportir utama, dan memiliki tren negatif. Sedang dengan menggunakan analisis regresi linier berganda ternyata didapat bahwa faktor-faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap daya saing ekstrak teh hitam curah dari Indonesia ke pasaran Rusia adalah harga dengan hubungan yang negatif. Hal ini berarti pada saat makin tinggi harga maka makin rendah daya saing ekstrak teh hitam curah dari Indonesia. Galura, 2020 Dalam penelitian lainnya, salah satu metode penelitian yang digunakan untuk menganalisisnya adalah CMSA. Metode ini digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekspor khususnya ikan tuna di pasar global. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa terjadi kenaikan ekspor komoditi ikan tuna dari Indonesia di pasar global karena adanya kenaikan ekspor ikan tuna di pasar global. Sejumlah komoditi Indonesia juga mengalami kenaikan daya saing khususnya beberapa jenis ikan tuna seperti skip jack tuna, tuna beku, tuna ness dan yellow fin tuna serta tuna yang siap diawetkan. Hal penting yang didapat adalah bahwa faktor-faktor dominan yang mempengaruhi besarnya pasokan tuna ekspor Indonesia adalah PDB Produk Nasional Bruto dan besarnya jumlah produksi ikan tuna di Indonesia. Suwarno, 2012 4. PEMBAHASAN Dinamika perdagangan Indonesia Singapura dan Malaysia saat ini mengalami kenaikan dan penurunan, walaupun trennya tetap mengalami kenaikan baik nilai maupun jumlah komoditasnya. Dua negara tetangga ini sangat penting bagi lalu lintas perdagangan berbagai komoditas dari Indonesia. Bila dilihat neraca perdagangan Indonesia Malaysia selama 3 tahun terakhir 2018-2020, ternyata mengalami surplus bagi Indonesia. Berikut ini gambaran neraca perdagangan Indonesia Malaysia selama tahun 2001-2020 seperti sebagai berikut. 37 Jurnal Perspektif Bea dan Cukai Vol. 6, No. 1, 2022 ISSN 2614-283X online / ISSN 2620-6757 print Copyright © 2022, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved Sumber Trade Map 2021, diolah Gambar 2. Neraca Perdagangan Indonesia-Malaysia, 2001-2020 Milyar US$ Bila dilihat dari detail neraca perdagangan Indonesia Malaysia khususnya sektor non migas lima tahun terakhir 2016-2020 masih mengalami surplus. Ekspor Indonesia ke Malaysia mengalami volume tertinggi terjadi pada tahun 2011 dan 2012, dan diikuti nilai impor tertinggi pada tahun 2012 dan 2013. Namun bila dilihat neraca perdagangan sektor migas antara Indonesia Malaysia masih mengalami defisit. Artinya impor migas Indonesia dari Malaysia lebih besar dari ekspor Indonesia ke Malaysia. Hal ini yang menjadi tantangan bagi Pemerintah untuk terus berusaha meningkatkan ekspor non migas dan meningkatkan nilai ekspor migas melalui berbagai upaya hilirisasi migas. Tabel 2. Neraca Perdagangan Indonesia- Malaysia, 2016 - 2020 Milyar US$ 38 Jurnal Perspektif Bea dan Cukai Vol. 6, No. 1, 2022 ISSN 2614-283X online / ISSN 2620-6757 print Copyright © 2022, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved Sumber Kementerian Perdagangan, 2021Bila dilihat dari seluruh komoditas ekspor Indonesia ke Malaysia terdapat sepuluh produk ekspor unggulan Indonesia ke Malaysia HS 4 yang rata-rata yang mempunyai nilai tinggi. Produk-produk tersebut antara lain produk bahan baku alam seperti batubara, palm oil, tembaga dan lain-lain. Namun barang-barang manufaktur ternyata masih sangat terbatas. Berikut ini produk-produk Indonesia yang direkomendasikan untuk dapat menjadi produk ekspor unggulan Indonesia ke negara 3. RCA, CMSA, Nilai Ekspor 10 Produk Bukan Unggulan Indonesia ke Malaysia Sumber UN Comtrade, 2021 Selain Malaysia, negara mitra penting dalam kawasan ASEAN khususnya hubungan bilateral perdagangan dengan Indonesia adalah Singapura. Selama periode 2001-2003 neraca perdagangan Indonesia Singapura menguntungkan bagi Indonesia karena selama periode tersebut neraca perdagangan tercatat defisit. Defisit tertinggi terjadi pada tahun 2011 dan 2012. Beberapa tahun kemudian terus berlanjut defisit neraca perdagangan bagi Indonesia. Namun, setelah periode tersebut sampai dengan 2020, hubungan bilateral ini menguntungkan Singapura karena neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit yang semakin melebar. Melebarnya defisit neraca perdagangan ini dapat dikategorikan 2 komoditas, yaitu komoditas migas dan non migas. 39 Jurnal Perspektif Bea dan Cukai Vol. 6, No. 1, 2022 ISSN 2614-283X online / ISSN 2620-6757 print Copyright © 2022, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved Sumber Trade Map 2021, diolah Gambar 3. Neraca Perdagangan Indonesia - Singapura, 2001 - 2020 Milyar USD Gambar 3 menunjukkan sumber defisit neraca perdagangan Indonesia - Singapura bersumber dari impor migas yang lebih besar dibandingkan ekspor non migas. Hal ini tidak mengherankan karena Indonesia pada tahun 2004 telah menjadi negara net importer minyak. Oleh karena natural declining sumber-sumber minyak bumi di Indonesia maka kemudian Indonesia memutuskan untuk keluar dari keanggotan OPEC pada tahun 2008. Dalam kenyataannya, Singapura sama sekali tidak mempunyai sumur ladang migas akan tetapi negara ini dapat mengekspor migas olahan ke Indonesia sehingga neraca perdagangan migas Singapura terhadap Indonesia menjadi surplus. Sebaliknya Indonesia yang memiliki cukup banyak sumur migas, ternyata neraca perdagangan migas dengan Singapura mengalami defisit yang semakin tinggi yang disebabkan permintaan migas olahan domestik yang terus naik. Pada tabel 4 terlihat bahwa antara tahun 2016-2020 total perdagangan Indonesia-Singapura tertinggi terjadi pada tahun 2018 yaitu sebesar USD 34,35 milyar dan terjadi penuruan di tahun 2020 yang hanya sebesar USD 23 milyar. Tahun 2020 ekspor Indonesia ke Singapura masih relatif tinggi yaitu sebesr USD 10,66 milyar dan impornya sebesar USD 12,34 milyar. Ekspor ini terdiri dari ekspor migas dan non migas, demikian juga impor terdiri dari impor migas dan non migas. Ekspor non migas ternyata mengalami surplus. Sedangkan ekspor non migas mengalami defisit karena impor migas Indonesia lebih besar yaitu sebesar USD 4,22 milyar dan ekspornya hanya sebesar USD 2,13 milyar. Kondisi semacam ini terjadi juga tahun-tahun sebelumnya yaitu tahun 2016, 2017, 2018 dan 4. Neraca Perdagangan Indonesia - Singapura, 2016 - 2020 Milyar US$ 40 Jurnal Perspektif Bea dan Cukai Vol. 6, No. 1, 2022 ISSN 2614-283X online / ISSN 2620-6757 print Copyright © 2022, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved Sumber Kementerian Perdagangan, 2021 Dari beberapa negara ASEAN, Singapura merupakan negara pertama tujuan ekspor Indonesia dengan nilai ekspor terbesar. Neraca perdagangan Indonesia dengan Singapura beberapa tahun terakhir mengalami defisit. Besarnya nilai ekspor Indonesia tidak sebanding dengan nilai impor beberapa komoditas dari Singapura, dan yang paling besar nilai impor dari Singapura adalah migas padahal negara ini tidak mempunyai ladang minyak dan gas. Hal inilah yang menjadi konsen Pemerintah untuk mendorong bagaimana mengurangi impor migas dari negara Singapura dengan melakukan berbagai tindakan alternatif yang dapat dilakukan. Salah satu diantaranya adalah melakukan program hilirisasi migas dalam negeri dan pengembangan dan inovasi energi terbarukan. Tabel 5 dan Tabel 6 terlihat peta daya saing produk ekspor Indonesia ke Singapura. Dari 1261 produk ekspor HS Code 4 digit ke Singapura, terdapat 562 produk unggulan 43% dan 805 produk bukan unggulan 57%. Dari 562 produk ekspor unggulan Indonesia ke Singapura tersebut, terdapat 10 produk unggulan dengan perubahan nilai ekspor terbesar. Jelas terlihat bahwa produk dengan HS Code 7208 Gold walaupun nilai ekspornya besar tapi bukan produk ekspor dengan daya saing tinggi atau merupakan produk ekspor sunset di tahun 2014, namun kemudian menjadi produk great di tahun 2019. demikian juga diikuti oleh HS 4802 yaitu Produk-produk dari kertas, HS 8532 yaitu electronic capacitors dan HS 8544 berupa Coaxial Cable. Dilain sisi ada beberapa produk yang berkategori Suffer di tahun 2014 namun menjadi Sunrise di tahun 2019 yaitu HS 9999 berupa Commodities Rot Elsewhere dan HS 8542 berupa produk Electronic Integrated Circuits. Demikian juga ada produk yang berkategori Sunrise di tahun 2014 dan tetap berkategori Sunrise di tahun 2019, seperti HS 8517 berupa produk Telephone set, Wireless, HS 8537 berupa produk Board, Panels dan HS 4703 berupa Chemical Wood Pulp. Tabel 5. RCA, CMSA,Nilai Ekspor 10 Produk Unggulan Indonesia ke Singapura US$ 41 Jurnal Perspektif Bea dan Cukai Vol. 6, No. 1, 2022 ISSN 2614-283X online / ISSN 2620-6757 print Copyright © 2022, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved Sumber UN Comtrade 2021, diolah Dalam hubungan perdagangan Indonesia dengan Singapura terdapat produk-produk ekspor Indonesia yang bukan kategori unggulan. Tercatat paling tidak ada 10 produk bukan unggulan yang nilainya relatif besar. Produk-produk ini mengalami penurunan nilai ekspornya dari tahun 2014 ke tahun 2019. Ada beberapa produk yang di tahun 2014 berkategori Great tetapi kemudian menjadi produk Sunset di tahun 2019 seperti HS 2711 berupa Petroleum Gas, HS 8714 berupa produk Bicycles dan HS 3823 berupa Industrial Fatty Acids. Produk-produk ekspor ke Singapura yang bukan unggulan ini pada dasarnya dapat ditingkatkan kembali menjadi produk unggulan. Dalam hal ini, peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk mendorong produk-produk ini kembali menjadi produk unggulan. Beberapa kebijakan Pemerintah dibutuhkan terkait pemberian berbagai fasilitas dan kemudahan aktivitas ekspor impor, termasuk peningkatan akses pasar dan negosiasi kedua negara. Tabel 6. RCA, CMSA, Nilai Ekspor 10 Produk Bukan Unggulan Indonesia ke Singapura, 42 Jurnal Perspektif Bea dan Cukai Vol. 6, No. 1, 2022 ISSN 2614-283X online / ISSN 2620-6757 print Copyright © 2022, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved Sumber UN Comtrade 2021, diolah Bila 10 produk ekspor unggulan Indonesia ke Singapura digambarkan dalam urutan nilai ekspornya maka akan tergambar bahwa produk ekspor Gold adalah merupakan produk yang mempunyai nilai ekspor tinggi, CMSA tinggi dan RCA juga tinggi. Berikutnya adalah produk Waste and scrap of precious metal, Telephone set dan lain-lain. Selain isu defisit migas dengan Singapura yang menyebabkan terjadinya defisit neraca perdagangan Indonesia meningkat, isu lain adalah adanya impor emas batangan yang sudah bermerk dan bernomor seri dari Singapura tahun 2021 yang bernilai 47,2 triliun rupiah. Cnbc 2021 Hal ini menjadi ironi karena Indonesia juga merupakan produsen emas. Di sisi lain produk ekspor Indonesia ke Singapura berupa emas perhiasaan / kerajinan emas ternyata juga relatif tinggi. Hal ini juga mengindikasikan perlunya pengembangan kerajinan emas di dalam negeri yang banyak dilakukan oleh para UKM usaha kecil menengah yang perlu pembinaan dan fasilitas dari Pemerintah terutama kemudahan tata laksana ekspor impor dan pemberian kredit murah. Berikut ini adalah jumlah dan nilai produk ekspor unggulan Indonesia ke kedua negara tahun 2014 dan 2019 dari hasil RCA dan CMSA untuk tiap sektor produk unggulan. Tabel 7. Jumlah Produk Ekspor Unggulan Indonesia HS 4 digit ke Malaysia dan Singapura serta Hasil RCA, CMSA 2014 & 2019 US$ Juta Sumber UNComtrade, 2020 Hasil RCA dan CMSA menunjukkan bahwa ada beberapa produk yang perlu ditingkatkan daya saingnya sehingga akan menjadi produk unggulan Indonesia. Dari hasil analisis, terdapat sebanyak 392 produk khusus untuk tujuan ekspor ke Malaysia yang bernilai USD juta. Produk-produk ini perlu mendapat perhatian khusus dari Pemerintah sebagai produk unggulan Indonesia sehingga kedepan dapat terus dilakukan peningkatan ekspornya. Produk-produk tersebut antara lain produk pertanian terdapat 36 items, produk hasil makanan olahan sebanyak 28 items dan produk mineral sebanyak 16 items serta produk-produk kimia. Selain itu beberapa produk lainnya adalah produk-produk dari kayu, tekstil dan produk tekstil, produk dari logam, mesin dan peralatan elektronik sebanyak 49 items, produk transportasi serta beberapa produk lainnya sebanyak 28 items. 43 Jurnal Perspektif Bea dan Cukai Vol. 6, No. 1, 2022 ISSN 2614-283X online / ISSN 2620-6757 print Copyright © 2022, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved Demikian juga terdapat 352 produk unggulan Indonesia ke Singapura yang bernilai USD juta, produk-produk ini juga perlu mendapat perhatian Pemerintah. Produk-produk tersebut antara lain produk pertanian terdapat 29 items, produk hasil makanan olahan sebanyak 24 items dan produk mineral sebanyak 10 items serta produk-produk kimia sebnyak 64 items. Selain itu beberapa produk lainnya adalah produk-produk dari kayu, tekstil dan produk tekstil sebanyak 38 items, produk dari logam sebanyak 41 items, mesin dan peralatan elektronik sebanyak 37 items, produk transportasi serta beberapa produk lainnya sebanyak 38 items. Untuk meningkatkan beberapa produk menjadi produk unggulan ekspor Indonesia, terdapat beberapa langkah-langkah yang dapat dilakukan Pemerintah antara pemberian berbagai fasilitas Pemerintah seperti kemudahan akses pasar, perbaikan infrastruktur penunjang industri produk-produk tersebut, berbagai insentif fiskal maupun perbankan yang diberikan, perbaikan perijinan dan lain-lain. Hal lainnya adalah terus dilakukan upaya hilirisasi beberapa produk tersebut guna meningkatkan nilai tambah. Hal ini diharapkan akan dapat meningkatkan daya saing produk-produk ekspor unggulan Indonesia ke kedua negara baik Singapura maupun Malaysia. 5. SIMPULAN DAN REKOMENDASI SIMPULAN Salah satu penyebab defisit neraca perdagangan Indonesia dengan Malaysia Singapura adalah terjadinya defisit produk migas. Hal ini disebabkan Indonesia mengekspor bahan minyak dan gas mentah ke kedua negara, dan mengimpor kembali dalam bentuk minyak olahan sehingga nilainya lebih tinggi dibanding nilai ekspornya. Sepuluh produk ekspor unggulan Indonesia ke Malaysia HS 4, rata-rata yang mempunyai nilai daya saing tinggi adalah produk bahan baku alam seperti batubara, palm oil, tembaga dan lain-lain. Sedangkan barang-barang manufaktur masih sangat terbatas. Sebanyak 392 produk yang perlu ditingkatkan daya saingnya sebagai produk unggulan Indonesia ke Malaysia. Sedangkan 10 produk ekspor unggulan Indonesia ke Singapura antara lain produk ekspor Gold yang merupakan produk unggulan dengan nilai ekspor, CMSA dan RCA tinggi. Selain itu, produk Waste and scrap of precious metal, Telephone set dan lainnya. Ada 352 produk yang dapat dikembangkan agar menjadi produk unggulan yang berdaya saing tinggi ke Singapura. Rekomendasi Perlunya negosiasi yang intens dengan negara Singapura dan Malaysia dalam hal perdagangan untuk menutup defisit neraca perdagangan Indonesia. Demikian juga Pemerintah perlu mendorong pengembangan produk-produk bernilai tambah tinggi khususnya produk-produk industri kimia, industri mesin dan listrik serta tekstil serta menstimulasi kembali program hilirisasi nasional khususnya produk mineral dan logam. Selain itu Pemerintah perlu mempertimbangkan kembali pengembangan dan penambahan industri pengilangan minyak dan gas sehingga dapat dikurangi impor produk migas hasil olahan. Termasuk penguatan pengembangan energi terbarukan sebagai substitusi kebutuhan energi nasional. Dengan demikian upaya ini dapat mengurangi defisit neraca perdagangan migas khususnya dengan Malaysia, Singapura. Daftar Pustaka 44 Jurnal Perspektif Bea dan Cukai Vol. 6, No. 1, 2022 ISSN 2614-283X online / ISSN 2620-6757 print Copyright © 2022, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved Adriana Elisabeth. 2016. Grand Design Kebijakan Luar negeri Indonesia 2015-2025. Pusat Penelitian Politik LIPI. Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2016 Balassa. 1989. Comparative Advantage, Trade Policy and Economic Development. New York Harvester wheatsheaf. Bisnis Indonesia. 2018. Belanda Jadi Pintu Masuk Ekspor Produk Manufaktur. Diunduh tanggal 30 Januari 2019 jam 0820 2021. Indicator Trade Balance. diunduh tanggal 28 Agustus 2021 jam WIB, dari Cnbc 2021. Geger Skandal Impor Emas Singapura Rp 47 Triliun. Diakses tanggal 18 Oktober 2021 jam WIB, dari 2021. Diakses tanggal 7 Nopember 2021 jam WIB, dari Galura, A. Cakra & Jono M. Munandar. 2020. Analisis Daya Saing Komoditas Teh Hitam Curah Indonesia di Pasar Global Studi Kasus Di Negara Rusia. Jurnal Manajemen dan Organisasi JMO, Vol. 11 No. 1, April 2020, hal. 57-70 Hasanah, S. Rufita. 2020. Mapping Indonesia’s Competitiveness and Specialization with Its Major Trading partners. Bappenas Working Papers Volume III No. 1 – Maret 2020, hal 101-108 Kawai, M. & Wignaraja, G. 2013. Policy challenges posed by Asian FTAs, Centre for Economic Policy Research CEPR, London. Kemendag. 2015. Laporan Akhir Analisis Potensi dan Manfaat Rantai Nilai Kawasan Regional Comprehensive Economic Partnership Bagi Indonesia. Retrieved from Kementerian Perdagangan. 2020. Rencana Strategis 2020-2024. Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri. Kemendag. p. 1-74 Moenardy, Dwi F. et al. 2020 Indonesia’s Strategy in Facing the Regional Comprehensive Economic Partnership RCEP. Palarch's Journal of Archaeology of Egypt/Egyptology, Vol. 17 no. 10 2020. p. 1164-1177 Nurrahma Tsurayya. 2013. The Impact of Trade Liberalisation on Technical Efficiency of Indonesia Manufacturing Firms. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia. Vol. 14 No. 1 Juli 2013 8-108 Nugroho, A. 2020. Peluang dan Tantangan RCEP. Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan. Rakhman, N. 2016. Posisi dan potensi Indonesia dalam global Value Chain GVC di kawasan RCEP. Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan BP3, Kementerian Perdagangan. Romarina, Arina. 2016. Economic Resilience pada Industri Kreatif Guna Menghadapi Globalisasi dalam rangka ketahanan nasional. 45 Jurnal Perspektif Bea dan Cukai Vol. 6, No. 1, 2022 ISSN 2614-283X online / ISSN 2620-6757 print Copyright © 2022, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved Journal of Social and Political Studies. Volume 15 Issue 1, 2016. p. 34-52 Syadullah, M. & Ardiansyah, B. G. 2014. Regional Comprehensive Economic Partnership. The Indonesia Quarterly, p. 42 Sinaga, M Bonar. 2007. Keterkaitan Sektor Ekonomi dan Distribusi Pendapatan di Jawa menggunakan pendekatan Social Accounting Matrix. Suwarno & dkk. 2012. Keunggulan Kompetitif dan Penawaran Ekspor Tuna Indonesia di Pasar Internasional Market Share Constant Analysis. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan Vol. 1 No. 2, hal. 120-143 Tambunan, T. 2001. Perdagangan Internasional dan Neraca Pembayaran, Teori dan temuan Empiris, LP3ES, Jakarta The Diplomat. 2020. RCEP The Future of Trade in Asia. Diunduh tanggal 12 Maret 2021, dari https// Verico, K 2020. The weighted composite index analysis of Indonesia’s bilateral economic agreements. Journal of Asia–Pacific Studies, 38Special Issue for the Retirement of Professor Shujiro Urata, 121-136. Ulfah, M. & Felianty, 2017. Analysis of Competitiveness and the Impact Prediction of Indonesia’s Participation in Regional Comprehensive Economic Partnership RCEP. Asia Pacific Business and Economics. Rafi Harits SandiKerjasama bilateral adalah suatu hubungan internasional dimana ada 2 negara yang bekerjasama untuk mencapai tujuan atau kepentingan masing-masing demi meningkatkan kemakmuran dikarenakan keterbatasan sumber daya yang dimiliki. Indonesia dan Singapura juga memiliki satu kerjasama di bidang keuangan yaitu perjanjian kerjasama keuangan antara Bank Indonesia dan The Monetary Authority of Singapore, which operates on a broad scale, administers the Bilateral Repo Line and the Local Currency Bilateral Swap Agreement LCBSA BRL. Manfaat yang didapatkan dari perjanjian ini bagi Indonesia adalah kestabilan moneter makro, kemudahan dalam mendapatkan pinjaman, dan lancarnya perdagangan dengan Singapura. Selain itu, banyak sekali manfaat implisit yang didapatkan Indonesia dari perjanjian ini, diantaranya yaitu wawasan dan pengalaman bagi Indonesia, serta banyaknya kesempatan yang bisa diraih Indonesia untuk menunjukkan eksistensinya kepada khalayak global sehingga negara kita bisa lebih diperhitungkan di masa depan. Arina RomarinaPerdagangan bebas dan krisis ekonomi global yang terjadi saat ini mengharuskan Indonesia berupaya keras untuk dapat bersaing baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri. Pengembangan ekonomi kreatif merupakan pilihan tepat untuk menjaga ketahanan resiliensi ekonomi dalam kondisi krisis global. Pertumbuhan ekonomi global yang masih lemah, tidak berimbang, dan rentan terhadap gejolak, tentunya mempengaruhi kestabilan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang akhirnya mengakibatkan kerentanan ekonomi. Pengembangan ekonomi kreatif merupakan pilihan tepat untuk menjaga ketahanan ekonomi dalam kondisi krisis global. Ketahanan Nasional tidak akan dapat tercapai jika pembangunan ekonomi pada sektor riil belum dapat terakomodasi dengan baik. Momentum globalisasi dan pasar bebas hendaknya memberikan sebuah kesempatan yang sangat baik bagi ekonomi kreatif namun jika tidak dikelola dengan baik akan menjadi risiko bagi pihak yang tidak mempersiapkan kompetensinya secara maksimal. Dengan besarnya ekspektasi pertumbuhan sektor ekonomi kreatif, kita dihadapkan pada tantangan untuk dapat menstimulasi terciptanya bentuk-bentuk kreativitas yang memiliki nilai lebih tinggi, termasuk nilai ekonomi dan kontribusinya bagi Jadi Pintu Masuk Ekspor Produk Manufaktur. Diunduh tanggal 30 JanuariBisnis Indonesia. 2018. Belanda Jadi Pintu Masuk Ekspor Produk Manufaktur. Diunduh tanggal 30 Januari 2019 jam 0820 tanggal 7 Nopember 2021 jam WIBTriliunTriliun. Diakses tanggal 18 Oktober 2021 jam WIB, dari ws/20210614234720-4-253100/geger-skandal-impor-emassingapura-rp47-triliun 2021. Diakses tanggal 7 Nopember 2021 jam WIB, dari nomi/20210929192508-92-701237/ri-defisit-dagang-denganaustralia-karena-impor-daging-sapiLaporan Akhir Analisis Potensi dan Manfaat Rantai Nilai Kawasan Regional Comprehensive Economic Partnership Bagi IndonesiaM KawaiG WignarajaKawai, M. & Wignaraja, G. 2013. Policy challenges posed by Asian FTAs, Centre for Economic Policy Research CEPR, London. Kemendag. 2015. Laporan Akhir Analisis Potensi dan Manfaat Rantai Nilai Kawasan Regional Comprehensive Economic Partnership Bagi Indonesia. Retrieved from content/2017/08/Analisis_Potensi_ Rantai_Nilai_Kawasan_RCEP_Bag Kementerian Perdagangan. 2020.Indonesia's Strategy in Facing the Regional Comprehensive Economic Partnership RCEPDwi F MoenardyMoenardy, Dwi F. et al. 2020 Indonesia's Strategy in Facing the Regional Comprehensive Economic Partnership RCEP. Palarch's Journal of Archaeology of Egypt/Egyptology, Vol. 17 no. 10 2020. p. 1164-1177The Impact of Trade Liberalisation on Technical Efficiency of Indonesia Manufacturing FirmsNurrahma TsurayyaNurrahma Tsurayya. 2013. The Impact of Trade Liberalisation on Technical Efficiency of Indonesia Manufacturing Firms. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia. Vol. 14 No. 1 Juli 2013 8-108Peluang dan Tantangan RCEP. Badan Kebijakan Fiskal Kementerian KeuanganA NugrohoNugroho, A. 2020. Peluang dan Tantangan RCEP. Badan Kebijakan Fiskal Kementerian dan potensi Indonesia dalam global Value Chain GVC di kawasan RCEP. Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan BP3N RakhmanRakhman, N. 2016. Posisi dan potensi Indonesia dalam global Value Chain GVC di kawasan RCEP. Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan BP3, Kementerian Perdagangan. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID zJLTgNaZQ2-B3n946eUIR8seYFgqhqOpPCrS8tkKFhU3rWGV34gSWA== Singapura - - Setelah Filipina dan Malaysia, kini giliran pemerintah Singapura yang memutus hubungan dagang dengan Korea Utara Korut. Langkah ini dilakukan demi mendukung sanksi yang dikeluarkan Dewan Keamanan PBB DK PBB. Penangguhan hubungan dagang tersebut berlaku mulai 8 November 2017. Pengumuman pertama kali diberitakan oleh Direktorat Jenderal Bea Cukai Singapura di situs resminya. DJP Tak Ada Alasan Singapura Ogah Tukar Data Pajak dengan RI Singapura Imbau Warganya di Bali untuk Siap Dievakuasi Bos AirAsia Terminal 4 Bandara Changi Contoh Bandara Masa Depan "Semua barang komersial yang diimpor, ekspor, transit, atau dibeli selama transit dari Korea Utara baik ke dalam maupun ke luar Singapura akan dilarang," tulis pengumuman tersebut dilansir dari Kamis 23/11/2017. Kepala Keamanan dan Strategi Perdagangan dari Direktorat Jenderal Bea Cukai Singapura, Fauziah A Sani, mengatakan pihak yang kedapatan menjalin hubungan dagang dengan Korut dapat didenda hingga US$ 200 ribu atau empat kali lipat dari nilai perdagangan barang tersebut. Pelanggar kebijakan ini juga dapat dijerat hukuman penjara hingga tiga tahun. Kedua hukuman ini dapat dikombinasikan sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan. Keputusan yang dilakukan negeri singa ini dianggap menjadi tekanan tersendiri bagi Pyongyang. Sebelum memutus hubungan perdagangan, Singapura merupakan mitra perdagangan terbesar ketujuh Korea Utara. - Singapura merupakan salah satu negara maju di dunia yang terletak di Asia Tenggara. Singapura termasuk negara industri, bahkan menjadi pelopor industri di wilayah Asia Tenggara. Tahukah kamu jika Singapura merupakan negara yang berada di Asia Tenggara yang satu- satunya tidak memiliki hasil tambang. Untuk kebutuhannya, Singapura mengimpor barang-barang tambang dari beberapa negara, seperti Indonesia yang merupakan negara kaya akan hasil-hasil pada sektor industri dan jasa Penduduk Singapura bertopang pada sektor industri dan jasa. Baca juga Berencana ke Singapura Saat Pandemi? Pemerintah di Sana Siapkan Ini Singapura, salah satu negara maju yang mengandalkan kondisi industri sebagai sumber kegiatan buku Geografi dan Sosiologi 2007 karya Sugiharyanto, pertambangan dan pertanian yang menjadi andalan dari beberapa negara di Asia Tenggara tidak dimiliki Singapura. Barang-barang tambang yang dipakai untuk kebutuhan impor ke negara lain. Barang-barang tersebut, seperti minta tanah kasar, besi dan baja, atau bahan-bahan mentah manufaktur. Kemudian barang-barang impor tersebut diolah. Hampir semua daerah Singapura dimanfaatkan untuk dunia pariwisata. Dengan pariwisata, Singapura menjadi tujuan wisatawan dari berbagai negara untuk berlibur. Sehingga meski Singapura merupakan negara kecil dengan segala keterbatasannya, namun mampu mendokrak perekonomian menjadi lebih kuat. Singapura memiliki luas sekitar 662 km2 dan terletak di Semenanjung Malaka. Baca juga Faktor Ketersediaan Sumber Daya Alam di Negara ASEAN

hubungan dagang singapura sangat ramai sebab singapura merupakan