bahanserealia yang merupakan bahan utama pembuatan tepung terigu adalah jawab gandum penjelasan: bahan Serealia adalah sekelompok tanaman yang ditanam untuk dipanen biji atau bulirnya sebagai sumber karbohidrat/pati atau Bahan pangan serealia adalah bahan pangan yang berasal dari biji-bijian. Serealia merupakan sekelompok tanaman dari suku padi-padian. Proteing 8,9 2. Lemak g 1,3 3. Karbohidrat g 77,3 4. Air g 12 Sumber : DKBM 2005 Dalam pembuatan brownies tepung yang digunakan adalah tepung terigu jenis medium karena brownies tidak memerlukan volume yang besar atau mengembang, jadi tepung terigu yang cocok untuk membuat brownies menggunakan tepung terigu medium. Tepungterigu yang merupakan bahan dasar pembuatan donat masih diperoleh dengan mengimpor. Salah satu cara untuk mengurangi impor terigu adalah dengan mensubstitusinya dengan tepung lokal seperti tepung ubi jalar. Proporsi tepung ubi jalar yang digunakan untuk mensubstitusi tepung terigu berbeda-beda yakni 7%, 10%, 14%, 20%, 21% dan 30%. 1pemanfaatan umbi talas sebagai bahan subtitusi tepung terigu dalam pembuatan cookies yang disuplementasi dengan kacang hijau welli yuliatmoko univer Author: Liana Hartanto 126 downloads 278 Views 86KB Size KunciJawabannya adalah: A. Gandum. Dilansir dari Ensiklopedia, Bahan pangan yang digunakan untuk pembuatan tepung terigu adalahbahan pangan yang digunakan untuk pembuatan tepung terigu adalah Gandum. Bahanyang digunakan dalam penelitian ini adalah ubi jalar, tepung terigu, gula, telur dan mentega. Bahan Kimia Reagensia yang digunakan dalam penelitian ini adalah Aseton, Petroleum eter, Natrium sulfat anhidrat, Magnesium oksida, Nyflo supercel, Eluen, Heksana. . Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu terhadap karakteristik kimia biskuit. Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu pembuatan tepung ubi jalar ungu dan pembuatan biskuit. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok RAL non faktorial dalam pembuatan biskuit, yaitu perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 1000, 7030, dan 0100. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 7030 memiliki pengaruh berbeda tidak nyata terhadap kadar air, kadar abu, kadar lemak, total karbohidrat, total flavonoid, serat pangan total, serat pangan larut, serat pangan tidak larut, AKG serat pangan biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 1000 namun memiliki pengaruh berbeda nyata terhadap kadar protein, kalori, kalori per sajian, dan pemenuhan kecukupan energi hariannya. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 7030 memiliki pengaruh berbeda tidak nyata terhadap kadar abu, kadar protein, kadar lemak, serat pangan total, serat pangan larut, AKG serat pangan, kalori, kalori per sajian, dan pemenuhan kecukupan energi harian biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 0100 namun memiliki pengaruh berbeda nyata terhadap kadar air, total karbohidrat, dan serat pangan tidak larutnya. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia I N F O A R T I K E L Submit Perbaikan Diterima JURNAL TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTANIAN INDONESIA – Vol. , No. , ©Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Syiah Kuala KARAKTERISTIK KIMIA BISKUIT DARI TEPUNG UBI JALAR UNGU DAN TERIGU Yerika Putri*, Elisa Julianti, Ridwansyah Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan *Email yerika007 CHEMICAL CHARACTERISTICS OF BISCUIT FROM PURPLE SWEET POTATO FLOUR AND WHEAT FLOUR A FEASIBILITY STUDY Yerika Putri, Elisa Julianti, Ridwansyah The aim of this study was to determine the chemical characteristics of biscuits from the ratio of purple sweet potato flour and wheat flour. This research consisted of two steps purple sweet potato flour production and biscuits production. This research was using factorial randomized block design with one factor in the biscuits production ratio of sweet potato flour and wheat flour 1000, 7030 and 0100. The results showed that biscuits from the ratio of purple sweet potato flour and wheat flour of 7030 gave significant effect on their protein content, calories, calories per serving and daily energy intake compare to biscuits from the ratio of purple sweet potato flour and wheat flour of 1000. The results also showed that biscuits from the ratio of purple sweet potato flour and wheat flour of 7030 gave significant effect to biscuits from the ratio of purple sweet potato flour and wheat flour of 0100 on their water content, total carbohydrate and insoluble dietary fiber. Biscuit composition with the ratio of purple sweet potato flour and wheat flour of 7030 had more differences in the chemical characteristics with biscuits from the ratio of purple sweet potato flour and wheat flour of 0100 rather than biscuits from the ratio of purple sweet potato flour and wheat flour of 1000 in the 5 % level. Purple sweet potato flour, wheat flour, chemical, calories and biscuit 1. PENDAHULUAN Biskuit adalah produk bakery kering yang dibuat dengan cara memanggang adonan yang terbuat dari terigu dengan atau tanpa substitusinya, minyak/lemak, dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain dan bahan tambahan pangan yang diizinkan Badan Standarisasi Nasional, 2011. Di Indonesia, jumlah konsumsi biskuit per kapita telah meningkat hampir tiga kali lipat dari tahun 2014 sampai tahun 2018 sehingga hal ini akan meningkatkan potensi impor terigu di Indonesia Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, 2019. Tingginya nilai impor gandum dari luar negeri mendorong usaha pemanfaatan tepung lain seperti singkong, talas, ganyong, dan ubi jalar untuk membuat biskuit Yadav, 2014. Menurut Kementerian Pertanian Republik Indonesia 2018, di Indonesia rata - rata produksi ubi jalar per tahunnya adalah sekitar 175,55 kw/ha. Pada tahun 2016, rata - rata produksi ubi jalar di Sumatera Utara sendiri adalah 143,50 kw/ha. Rata-rata produksi ubi jalar di Sumatera Utara selalu meningkat dalam kurun 10 tahun terakhir dan pada tahun 2016 rata-rata produksinya mengalami peningkatan sebesar 6,81 kw/ha dibandingkan dari tahun 2015 Badan Pusat Statistik, 2017. Ubi jalar ungu mempunyai kulit berwarna ungu tua kehitaman, daging umbi berwarna ungu muda ke ungu tua, dan memiliki rasa yang manis. Hal ini dikarenakan ubi jalar ungu mengandung karbohidrat, serat pangan, antosianin, dan mineral seperti Ca dan Fe Woolfe, 1992. Menurut Zuraida dan Supriati 2001, karbohidrat dan serat pada ubi jalar cukup tinggi sehingga JURNAL TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTANIAN INDONESIA – Vol. , No. , ©Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Syiah Kuala kalorinya hampir sama dengan terigu. Oleh karena itu, peneliti tertarik melakukan diversifikasi pembuatan biskuit dengan penggunaan tepung dari sumber daya lokal seperti tepung ubi jalar ungu untuk mengurangi jumlah impor gandum di Indonesia. Dalam penelitian Syarfaini et al., 2017, biskuit dibuat dengan perbandingan terigu dan tepung ubi jalar ungu sebesar 13, 11, dan 31. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kadar karbohidrat, zat besi, dan vitamin C yang paling baik adalah biskuit yang menggunakan perbandingan terigu dan tepung ubi jalar ungu 13. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu terhadap karakteristik kimia biskuit. 2. BAHAN DAN METODE Bahan Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan tepung ubi jalar ungu adalah ubi jalar ungu yang diperoleh dari Pakpak Bharat Sumatera Utara dan natrium metabisulfit. Bahan-bahan untuk pembuatan biskuit adalah terigu, tepung ubi jalar ungu, margarin, air, gula, garam, dan baking powder yang diperoleh dari pasar. Bahan-bahan kimia yang digunakan adalah asam sulfat 95-97 % Meck, kalium sulfat Merck, natrium hidroksida Merck, natrium tiosulfat Merck, asam borat Merck, heksan Merck, metil biru Merck, metil merah Merck, asam klorida Merck, fenol Merck, etanol Merck, aluminium klorida Merck, enzim termamyl Novozymes, enzim amiloglukosidase Novozymes, dan natrium nitrit Merck. Peralatan yang digunakan dalam pembuatan tepung adalah slicer machine, disc mill, oven pengering, ayakan 80 Mesh. Peralatan yang digunakan dalam pembuatan biskuit adalah mixer dan oven pemanggang. Peralatan yang digunakan untuk karakterisasi sifat kimia tepung dan produk pangan adalah neraca analitik, sentrifus, soxhlet, hot plate, Kjeldhal apparatus, texture analyzer, spektrofotometer, dan peralatan gelas lainnya. Analisis data Perlakuan dalam pembuatan biskuit menggunakan rancangan acak lengkap non faktorial berupa perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu yang terdiri dari 3 taraf yaitu P1= 1000, P2= 7030, dan P3= 0100. Biskuit yang dihasilkan dianalisa mutunya meliputi kadar air AOAC, 2012, kadar abu Sudarmadji, 1997, kadar lemak AOAC, 2012, kadar protein AOAC, 2012, total karbohidrat AOAC, 2012, total flavonoid Cahyanta, 2016, serat pangan total AOAC, 2012, serat pangan larut AOAC, 2012, serat pangan tidak larut AOAC, 2012, persentase angka kecukupan gizi AKG serat pangan, kalori, kalori per sajian, dan pemenuhan kecukupan energi harian. Perbedaan setiap perlakuan dilihat dengan menggunakan uji t antara P1 terhadap P2 dan P2 terhadap P3. Pelaksanaan Penelitian Pembuatan tepung ubi jalar ungu Pembuatan tepung ubi jalar ungu mengacu pada literatur Syarfaini et al., 2017 dengan modifikasi. Pembuatan tepung ubi jalar ungu dilakukan dengan cara ubi jalar ungu disortasi, dicuci dan diiris dengan ketebalan irisan 2 mm menggunakan slicer machine sehingga diperoleh chips ubi jalar. Chips ubi jalar lalu dibungkus dalam kain saring, kemudian direndam dalam larutan natrium metabisulfit konsentrasi 2000 ppm selama 15 menit kemudian ditiriskan dan dicuci dengan air mengalir. Chips ubi jalar yang sudah diberi perlakuan selanjutnya dikeringkan dengan oven pengering bersuhu 55 °C selama 18 jam hingga chips kering yang ditandai dengan adanya bunyi gemerisik ketika chips dipatahkan dengan tangan. Chips yang sudah kering ditepungkan dengan menggunakan disc mill dan diayak menggunakan alat pengayak mekanis dengan ukuran ayakan 80 mesh. Tepung ubi jalar ungu yang dihasilkan lalu dikemas dalam kemasan plastik polietilen sebelum digunakan. Pembuatan biskuit Pembuatan biskuit mengacu pada literatur Syarfaini et al., 2017 dengan modifikasi. Pembuatan biskuit dilakukan dengan cara menimbang tepung ubi jalar ungu dan terigu lalu dicampur sesuai dengan Tabel 1. Bahan-bahan lainnya seperti margarin, gula, garam, dan baking powder juga disiapkan dan ditimbang secara akurat sesuai Tabel 1. Bahan-bahan kering yaitu tepung, baking powder, dan garam diaduk dengan menggunakan mixer kecepatan rendah hingga homogen. Margarin dan gula diaduk hingga membentuk krim dengan menggunakan mixer. Campuran bahan kering dimasukkan ke dalam adonan krim lalu ditambahkan air dan diaduk dengan mixer kecepatan sedang hingga terbentuk adonan yang kalis. Adonan dibiarkan selama 15 menit pada suhu ruang, JURNAL TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTANIAN INDONESIA – Vol. , No. , ©Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Syiah Kuala lalu dibentuk menjadi lembaran dengan ketebalan 2-3 mm, dan dicetak berbentuk bulatan dengan diameter 4 cm, diletakkan di atas loyang yang telah diolesi margarin, dipanggang dengan oven yang telah dipanaskan terlebih dahulu hingga suhunya 165 °C selama 15 menit. Setelah pemanggangan, biskuit didinginkan sampai suhu ruang, lalu dimasukkan ke dalam stoples kedap udara. Formulasi biskuit dari tepung ubi jalar ungu dan terigu yang dimodifikasi dari penelitian Syarfaini et al., 2017 dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Formulasi biskuit ubi jalar ungu Keterangan Penambahan air bervariasi dikarenakan daya serap air terigu dan tepung ubi jalar yang berbeda sehingga kemampuan bahan untuk membentuk adonan yang kalis berbeda. Analisis data Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan menggunakan ANOVA dan jika F hitung sama atau lebih besar dari F tabel maka dilakukan uji lanjut DNMRT pada taraf 5 %. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian uji t pada kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, total karbohidrat, dan total flavonoid biskuit P2 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 7030 terhadap biskuit P1 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 1000, dan P3 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 0100 dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 menunjukkan bahwa hasil uji t kadar protein biskuit P2 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 7030 dan biskuit P1 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 1000 memberikan pengaruh berbeda nyata taraf 5 %. Hal ini dikarenakan dalam pembuatan biskuit P2 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 7030 menggunakan terigu sebanyak 30 %, sedangkan biskuit P1 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 1000 sama sekali tidak menggunakan terigu dalam pembuatan biskuit sehingga kadar protein biskuit P1 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 1000 lebih rendah yaitu 1,912±0,080 % daripada biskuit P2 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 7030 yaitu dengan kadar protein 2,348±0,234 %. Tabel 2 juga menunjukkan bahwa uji t kadar air, kadar abu, kadar lemak, total karbohidrat, dan total flavonoid biskuit P2 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 7030 dan P1 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 1000 memberikan pengaruh berbeda tidak nyata taraf 5 %. Tabel 2. Karakteristik kimia biskuit dari tepung ubi jalar ungu dan terigu Keterangan Data terdiri dari 3 ulangan dan ± menunjukkan standar deviasi Perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu biskuit P1= 1000; P2= 7030; P3= 0100 * = berbeda nyata terhadap P2 dengan uji t taraf 5 % tn = berbeda tidak nyata terhadap P2 dengan uji t taraf 5 % Biskuit P3 tidak dilakukan pengujian total flavonoid dikarenakan dianggap tidak mengandung flavonoid Tabel 2 menunjukkan bahwa hasil uji t kadar air biskuit P2 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 7030 dan biskuit P3 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 0100 memberikan pengaruh berbeda nyata taraf 5 %. Hal ini dikarenakan dalam pembuatan biskuit P2 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 7030, penambahan air untuk pembentukan adonannya lebih banyak daripada biskuit P3 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 0100 sehingga mempengaruhi kadar air biskuit. Tabel 2 juga menunjukkan bahwa hasil uji t total karbohidrat biskuit P2 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 7030 dan biskuit P3 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 0100 memberikan pengaruh berbeda nyata taraf 5 %. Hal ini dikarenakan tepung ubi jalar ungu mengandung serat yang lebih tinggi daripada terigu sehingga biskuit P2 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 7030 memiliki total karbohidrat yang lebih tinggi daripada biskuit P3 biskuit JURNAL TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTANIAN INDONESIA – Vol. , No. , ©Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Syiah Kuala dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 0100 memberikan pengaruh berbeda tidak nyata pada taraf 5 %. Hasil penelitian uji t serat pangan total, serat pangan larut, serat pangan tidak larut, persentase kalori per sajian, dan pemenuhan kecukupan energi harian biskuit P2 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 7030 terhadap biskuit P1 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 1000 dan P3 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 0100 dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Angka kecukupan gizi serat pangan, kalori, kalori per sajian, dan pemenuhan kecukupan energi harian biskuit dari tepung ubi jalar ungu dan terigu Serat pangan tidak larut % Kalori per sajian kkal/ sajian Pemenuhan kecukupan energi harian % Keterangan Data terdiri dari 3 ulangan dan ± menunjukkan standar deviasi Perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu biskuit P1= 1000; P2= 7030; P3 = 0100 * = berbeda nyata terhadap P2 dengan uji t taraf 5 % tn = berbeda tidak nyata terhadap P2 dengan uji t taraf 5 % Tabel 3 menunjukkan hasil penelitian uji t pada serat pangan total, serat pangan larut, serat pangan tidak larut, dan angka kecukupan gizi AKG serat pangan biskuit P2 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 7030 dibandingkan dengan biskuit P1 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 1000 memberikan pengaruh berbeda tidak nyata taraf 5 %. Tabel 3 juga menunjukkan hasil penelitian uji t pada kalori, kalori per sajian, dan pemenuhan kecukupan energi harian biskuit P2 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 7030 dibandingkan dengan biskuit P1 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 1000 memberikan pengaruh berbeda nyata taraf 5 %. Hal ini dikarenakan biskuit P2 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 7030 mengandung serat pangan total yang lebih rendah daripada biskuit P1 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 1000 sehingga kalori, kalori per sajian biskuit, dan pemenuhan kecukupan energi harian biskuit P2 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 7030 lebih tinggi daripada biskuit P1 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 1000. Serat pangan merupakan karbohidrat yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan manusia American Association of Cereal Chemist, 2001, sehingga semakin tinggi serat pangan maka kalori dan pemenuhan kecukupan energi hariannya semakin rendah. Tabel 3 menunjukkan bahwa hasil penelitian uji t pada angka kecukupan gizi AKG serat pangan total, serat pangan larut, kalori, kalori per sajian biskuit, dan pemenuhan kecukupan energi harian biskuit P2 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 7030 dibandingkan dengan biskuit P3 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 0100 memberikan pengaruh berbeda tidak nyata taraf 5 %. Tabel 3 juga menunjukkan bahwa hasil penelitian uji t pada serat pangan tidak larut biskuit P2 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 7030 dibandingkan dengan biskuit P3 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 0100 memberikan pengaruh berbeda nyata taraf 5 %. Hal ini dikarenakan serat pangan total biskuit P3 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 0100 lebih rendah daripada biskuit P2 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 7030 dan serat pangan larut biskuit P3 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 0100 lebih tinggi daripada biskuit P2 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 7030 sehingga diperoleh serat pangan tidak larut terigu yang lebih rendah daripada biskuit P2 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 7030. Menurut Spiller 2001, serat pangan larut merupakan karbohidrat yang akan cepat terfermentasi pada kolon bagian proksimal, sedangkan serat pangan tak larut walaupun sangat lambat terfermentasi akan lebih berperan dalam penghambatan kanker kolon karena fermentasi terjadi diseluruh bagian kolon terutama bagian distal. KESIMPULAN Pengujian dengan uji t biskuit P2 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan JURNAL TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTANIAN INDONESIA – Vol. , No. , ©Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Syiah Kuala terigu 7030 terhadap biskuit P1 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 1000 menunjukkan keduanya berbeda tidak nyata dalam kadar lemak, kadar total flavonoid, kadar abu, kadar air, kadar serat pangan, AKG serat pangan, dan total karbohidrat namun berbeda nyata dalam kadar protein, kalori per sajian, dan pemenuhan kecukupan energi harian pada taraf 5 %. Pengujian dengan uji t biskuit P2 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 7030 terhadap biskuit P3 biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 0100 menunjukkan keduanya berbeda tidak nyata dalam kadar lemak, kadar abu, kadar protein, kadar serat pangan, AKG serat pangan, kalori per sajian, dan pemenuhan kecukupan energi harian namun berbeda nyata dalam kadar air dan total karbohidrat pada taraf 5 %. Biskuit dengan komposisi perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 7030 memiliki lebih banyak perbedaan pada karakteristik kimianya terhadap biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 0100 dibandingkan dengan biskuit yang perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigunya 1000 pada taraf 5 %. Karakteristik kimia yang berpengaruh nyata akibat perbedaan komposisi biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 7030 dan biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan terigu 0100 adalah kadar air dan total karbohidrat. DAFTAR PUSTAKA American Association of Cereal Chemist. 2001. The definition of Dietary Fibre. Journal of Cereal Foods World 46 1 112-126. AOAC. 2012. Official Methods of Analysis. Association of Official Analytical Chemists, Washington DC. Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian. 2019. Direktori Perkembangan Konsumsi Pangan Seri 19 Tahun 2019. Badan Ketahanan Pangan, Jakarta. Badan Pusat Statistik. 2017. Data Luas Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Ubi Jalar 2006-2016. Sumatera Utara. Badan Standarisasi Nasional. 2011. SNI-2973-2011. Syarat Mutu Biskuit. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta. Cahyanta, A. N. 2016. Penetapan Kadar Flavonoid Total Ekstrak Daun Pare Metode Kompleks Kolorimetri dengan Pengukuran Absorbansi Secara Spektrofotometri. Para Pemikir 5 1 58 – 61. Kementerian Pertanian Republik Indonesia. 2018. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Palawija di Indonesia tahun 2014-2018. Jakarta. Spiller, G. A. 2001. Handbook of Dietary Fiber in Human Nutrition. Third edition. CRC Press, New York. Sudarmadji, S. 1997. Prosedur Analisa Untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty, Yogyakarta. Syarfaini, M. F., Satrianegara., Alam, S., Amriani. 2017. Analisis Kandungan Zat Gizi Biskuit Ubi Jalar Ungu Ipomoea batatas L. Poiret sebagai Alternatif Perbaikan Gizi di Masyarakat. Al-Shihah Public Health Science Journal 9 2 138-152. Woolfe, J. A. 1992. Sweet Potato An Untapped Food Source New York. Cambridge University Press, Cambridge. ... dkk. [9], dimulai dengan sortasi dan pencucian, pembelahan, pengupasan kulit dengan dibuang kulit, lalu dilakukan pengirisan dengan slices machine, perendaman natrium metabisulfit 2000 ppm, penirisan, pengeringan dengan oven, pada suhu 55 0 C selama 18 jam. Setelah kering, dilakukan penghalusan dengan menggunakan blender dan pengayakan dengan menggunakan ayakan 80 mesh sehingga diperoleh tepung ubi jalar ungu yang halus. ...Riska Amelia Julianti ElisaMimi NurminahPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan tepung terigu dengan tepung ubi jalar ungu dan penambahan xanthan gum terhadap mutu donat, dan untuk mendapatkan formula donat dengan campuran tepung terigu dengan tepung ubi jalar ungu dan penambahan xanthan gum yang dapat diterima oleh konsumen. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap dengan 2 faktor; pertama yaitu perbandingan tepung terigu dengan tepung ubi jalar ungu P P1= 100%0%, P2= 90%10%, P3= 80%20%, P3=70%30% dan P5= 60%40%. Faktor kedua yaitu xanthan gum G G1= 0%, G2= G3= Perbandingan tepung terigu dengan tepung ubi jalar ungu memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kadar air, kadar abu, kadar protein, volume pengembangan, indeks warna, organoleptik warna, organoleptik rasa, organoleptik tekstur, deformasi, hardness, gumminess, dan springiness. Penambahan xanthan gum memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, volume pengembangan, indeks warna, organoleptik warna, organoleptik aroma, organoleptik rasa, organoleptik tekstur, deformasi, hardness, gumminess, dan springiness. Komposisi donat terbaik adalah perlakuan perbandingan tepung terigu dengan tepung ubi jalar ungu 80%20% dan penambahan xanthan gum yang memiliki antosianin sebesar mg/ SpillerDietary fiber is widely recognized as an essential element of good nutrition. In fact, research on the use of fiber in food science and medicine is being conducted at an incredible pace. CRC Handbook of Dietary Fiber in Human Nutrition, Third Edition explores the chemistry, analytical methodologies, physiological and biochemical aspects, clinical and epidemiological studies, and consumption patterns of dietary fiber. Featuring new chapters and tables, in addition to updated sections, the third edition of this popular book includes important information that has become available since the publication of the second edition. What’s new in the Third Edition? o Definitions and consumption of dietary fiber from 1992-2000 o A new chapter on the physical chemistry of dietary fiber o Updated dietary fiber values for common foods o New table Tartaric Acid Content of Foods o Coverage of non-plant food fibers, such as chitin and chitosan o An entire section devoted to the effect of whole grains, cereal fiber, and phytic acid on health o Discussion of the interaction of fiber and phytochemicals Quickly retrieve and understand current data with the book’s concise, easy-to-read tables and definitions. Covering all aspects of dietary fiber, including chemistry and definitions, analytical procedures, and basic physiological functions, the CRC Handbook of Dietary Fiber in Human Nutrition provides you with a unique collection of dietary fiber information unlike that found in any other Association of Cereal ChemistAmerican Association of Cereal Chemist. 2001. The definition of Dietary Fibre. Journal of Cereal Foods World 46 1 Perkembangan Konsumsi Pangan Seri 19 TahunBadan Ketahanan Pangan Kementerian PertanianBadan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian. 2019. Direktori Perkembangan Konsumsi Pangan Seri 19 Tahun 2019. Badan Ketahanan Pangan, Luas Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Ubi JalarStatistik Badan PusatBadan Pusat Statistik. 2017. Data Luas Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Ubi Jalar 2006-2016. Sumatera Kadar Flavonoid Total Ekstrak Daun Pare Metode Kompleks Kolorimetri dengan Pengukuran Absorbansi Secara SpektrofotometriA N CahyantaCahyanta, A. N. 2016. Penetapan Kadar Flavonoid Total Ekstrak Daun Pare Metode Kompleks Kolorimetri dengan Pengukuran Absorbansi Secara Spektrofotometri. Para Pemikir 5 1 58 Luas Panen dan Produktivitas Palawija di Indonesia tahunRepublik Kementerian PertanianIndonesiaKementerian Pertanian Republik Indonesia. 2018. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Palawija di Indonesia tahun 2014-2018. Analisa Untuk Bahan Makanan dan PertanianS SudarmadjiSudarmadji, S. 1997. Prosedur Analisa Untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty, F SyarfainiSatrianegaraS AlamAmrianiSyarfaini, M. F., Satrianegara., Alam, S., Amriani. 2017. Analisis Kandungan Zat Gizi Biskuit Ubi Jalar Ungu Ipomoea batatas L. Poiret sebagai Alternatif Perbaikan Gizi di Masyarakat. Al-Shihah Public Health Science Journal 9 2 138-152. foto Instagram/ayomakanteruss & Instagram/kulinermamakece - Camilan atau jajanan sering digunakan untuk pengganjal perut atau suguhan acara. Camilan atau jajanan sendiri mudah ditemui di berbagai tempat. Ada banyak camilan yang bisa dinikmati, salah satu camilan bernama kroket. Kroket sering dijajakan di berbagai tempat, mulai dari tempat menjual snack, tempat makan, ataupun suguhan pada saat acara tertentu. Kroket sendiri merupakan hasil olahan terbuat dari kentang kukus yang dicampur dengan berbagai macam pelengkap, dilumuri dengan tepung roti kemudian sekarang ini orang sudah berinovasi, kroket tak hanya dibuat dari kentang saja. Beberapa jenis umbi-umbian lain sering jadi pengganti bahan dasar kroket. Rasanya juga bervariasi, jadi dijamin penikmat kroket tidak akan makanan ini kategori makanan jadul, namun peminatnya masih cukup tinggi lho. Kamu bisa kok membuatnya sendiri, karena pembuatannya terbilang cukup mudah dan tidak memakan banyak ini ada beberapa resep kroket yang bisa menjadi panduan kamu dalam membuat kroket lembut dan enak, seperti dilansir dari berbagai sumber, Kamis 17/10.1. Kroket isi ragout. foto Instagram/susanna_prayoga Bahan-bahan- 500 gr kentang, kupas, potong kotak-kotak- 1 kuning telur- 1 sdt garam- 1/2 sdt bubuk pala- 1 sdm bread crumbs- Minyak gorengIsi- Ragout ayam + sayuran- 1 btr telur, kocok lepas- Bread crumbsCara membuat- Goreng kentang hingga matang kuning kecokelatan, tiriskan, Masukkan kuning telur, garam dan bubuk pala. Aduk Tambahkan bread crumbs, aduk Bentuk kentang, beri isian, celupkan ke telur, lalu gulingkan ke bread crumbs sambil agak Goreng dengan api kecil sampai kecokelatan, tiriskan. Siap dihidangkan dengan saus sambal atau cabai Potato ball with cheese filling. foto Instagram/idebekal Bahan-bahan- 320 gr kentang timbangan setelah dikukus dan dihaluskan- 1/2 buah wortel, kukus, cincang halus- 2 sdm butter- 5 sdm tepung terigu protein sedang- 1/2 bawang bombai, cincang halus- 1 sdt garam- 3/4 sdt gula pasir- 1/4 sdt lada- 1/4 sdt pala bubuk- 120 ml susu cair- Daun seledri iris halus, jika suka- Kaldu ayam bubuk, jika suka- Keju cheddar/ easymelt/ mozzarella, potong kotak untuk isianBahan pelapis- 1 butir telur, kocok lepas- Secukupnya tepung rotiCara membuat- Panaskan butter, tumis bawang bombai sampai harum kemudian masukkan tepung terigu, aduk sampai berbutir, masukkan susu Masukkan garam, lada, pala bubuk, kaldu bubuk, wortel, daun seledri, dan kentang. Aduk rata. Matikan api dan biarkan Ambil adonan, isi keju, bentuk Celupkan ke telur lalu balur dengan tepung Goreng pada minyak yang sudah dipanaskan dengan api kecil/sedang sampai kuning kecoklatan. Kroket ikan dori. foto Instagram/sillyfishindonesiabandung Bahan-bahan- 30 gr mentega- 100 gr bawang bombai, cincang- 50 gr tepung terigu- 200 ml susu cair- 200 gr fillet ikan dori, cincang kasar- 1 sdt mustard- 1/2 sdt garam- 1/4 sdt merica- 1/4 sdt pala bubuk- 1 sdt gula pasir- 2 batang daun peterseli- 100 gr tepung terigu- 1 butir telur, kocok- 100 gr tepung roti- Minyak untuk menggorengCara membuat- Panaskan mentega, tumis bawang bombai hingga harum dan berwarna transparan. Masukkan tepung terigu, aduk hingga berbutir-butir, lalu tuang susu sedikit demi sedikit sambil diaduk Masukkan ikan dori, mustard dan bumbu lainnya, aduk rata hingga ikan dori matang dan adonan kalis. Angkat, sisihkan hingga Ambil sekepal adonan, bentuk panjang. Taburkan ke dalam tepung, celup telur kocok lalu gulingkan ke dalam tepung roti. Simpan minimal 30 menit di dalam lemari es agar tepung roti menempel dan kroket lebih Goreng dalam minyak panas hingga berwarna kuning Sajikan dengan Kroket talas isi lumer. foto Instagram/shirleyliem Bahan-bahan- 400 gr talas/keladi kukus hingga empuk dan haluskan- 1 sdt gula pasir- 1/2 sdt garam- 1 sdm susu bubukBahan isian- 80 gr dark cooking chocolateBahan baluran- Putih telur- Tepung rotiCara membuat- Campur hingga rata semua bahan kroket lalu bagi adonan menjadi 8 Beri bahan isian lalu tutup dan bulatkan hingga Celup kroket yang sudah diberi isian ke dalam putih telur lalu gulingkan ke atas tepung Goreng kroket talas dengan api sedang hingga kecokelatan. Angkat dan Kroket nasi. foto Instagram/dapurfoody Bahan-bahan- 4 butir bawang merah, cincang- 2 siung bawang putih, cincang- 1 buah bawang bombai, cincang- 100 gr daging giling- 50 gr wortel, serut- 50 gr buncis, iris tipis- 50 gr kembang kol, cincang- Garam dan gula secukupnya- 1/4 sdt merica bubuk- 2 sdm tepung terigu- 100 gr nasi- 50 gr keju cheddar, parut- Minyak goreng secukupnyaPelapis- 50 gr tepung terigu- 1 butir telur, kocok lepas- 50 gr tepung panir halusCara membuat- Tumis bawang merah, bawang putih, dan bawang bombai hingga harum dan layu. Masukkan daging, aduk hingga berubah Tambahkan wortel, buncis, dan kembang kol, aduk rata. Masak hingga sayuran setengah Beri garam, gula, dan merica, aduk rata. Masukkan tepung terigu, aduk hingga Masukkan nasi dan keju parut, aduk rata kembali. Matikan api. Diamkan hingga agak Ambil dua sendok makan adonan, bentuk bulat lonjong. Gulingkan pada tepung terigu hingga rata, celupkan ke dalam telur. Gulingkan ke dalam tepung Simpan kroket di dalam kulkas hingga agak mengeras. Panaskan minyak, goreng kroket dengan api kecil hingga matang dan kecokelatan. Angkat, tiriskan. Sajikan Kroket kentang udang. foto Instagram/kumpulanresepmasak Bahan-bahan- 500 gr kentang- 250 gr 11-12 ekor udang basah secukupnya- 1 sdm bawang goreng- 1-2 batang seledri, potong-potong- 3/4-1 sdt bawang putih bubuk /3 siung bawang putih haluskan- 1/2 merica bubuk secukupnya- 1/4-1/2 sdt pala bubuk secukupnya- Garam dan kaldu bubuk secukupnya- 1 butir telur, kocok lepas- 40-50 gr terigu protein rendah- Breadcrumbs secukupnyaCara membuat- Goreng kentang hingga matang, haluskan ketika masih panas dan Tambahkan merica, pala, garam, kaldu bubuk dan bawang putih ke dalam kentang, aduk sampai Tambahkan bawang goreng, seledri, aduk Balut udang yang telah dibersihkan sebelumnya dengan adonan perkedel tipis-tipis, agar udang bisa matang nantinya, sisakan bagian ekornya. Lalukan hingga udang Cara menggoreng, balur udang ke dalam tepung, lalu ke dalam telur terakhir balir udang ke dalam bread crumbs, goreng adonan hingga berwarna kuning Gunakan minyak yang banyak agar adonan dapat matang Kroket singkong keju. foto Instagram/kulinermamakece Bahan kulit- 600 gr singkong kukus, haluskan- 1/2-1 butir telur kocok lepas- 160 gr keju cheddar parut- 1/2 siung bawang bombai cincang, tumis sedikit minyak lalu haluskan- 2 siung bawang putih cincang, tumis sedikit minyak lalu haluskan- 1/2 butir pala, haluskan- 1/2 sdt lada halus- Secukupnya garamBahan isian- 100 gr daging sapi giling- 50 gr wortel potong dadu- 50 gr kacang polong- 1 batang daun bawang, dirajang- 2 sdm tepung terigu, larutkan sedikit air- 1 sdm margarin untuk menumisBumbu isian- 1/4 bawang bombai, cincang- 1 siung bawang putih, cincang- 1/4 butir pala, dihaluskan- 1/4 sdt lada halus- 1 sdm saus tiram- Secukupnya garamBahan pelapis- 2 butir telur kocok lepas- Tepung terigu secukupnya- Tepung panir halus diblender dulu secukupnyaCara memasak- Tumis bumbu isian dengan margarin hingga harum. Masukkan daging giling, tumis hingga matang. Masukkan sayuran, tambahkan saus tiram, lada, pala, dan garam. Tumis hingga sayuran layu. Tambahkan larutan terigu. Aduk-aduk hingga mengental. Matikan Campur semua bahan kulit kroket hingga rata. Membentuk kroket olesi tangan dengan minyak, taruh adonan kulit di tangan dan pipihkan. Taruh isian kroket di tengahnya. Tutup adonan, pulung dengan tangan hingga berbentuk bulat Melapisi kroket Balurkan kroket ke tepung terigu, selanjutnya celupkan ke kocokan telur, dan terakhir balurkan ke tepung Simpan kroket di freezer sekitar 1-2 jam agar bahan pelapis lebih merekat ke Goreng kroket secara deep fried minyak panas dan banyak hingga berwarna coklat kekuningan. Siap Kroket isi ikan tuna. foto Instagram/ayomakanteruss Bahan kulit- 800 gr kentang belum kupas kupas dan cuci bersih potong- 2 sdm susu bubuk- 1/4 sdt bubuk pala- 1 sdt garam- 1 sdt gula pasir- 1 sdt oregano bubuk- 1 butir kuning telurBahan isian- 200 gr ikan tuna- 1 buah kecil bawang bombai cincang halus- 1 buah kecil tomat cincang halus- 2 siung bawang Putih cincang halus- 1 batang daun bawang iris-iris- 1 sdm pasta tomat/saus tomat- 1 sdt bubuk paprika- Secukupnya garam, lada bubuk, gula pasirBahan pelapis- Secukupnya tepung panir- 1 butir telur kocok lepasCara membuat- Tumis bawang putih dan bombai sampai harum diteruskan dengan tomat aduk rata. Masukkan daging ikan aduk sampai tercampur Kasih garam, lada bubuk, bubuk paprika dan gula pasir dan pasta/ saus tomat, daun bawang aduk sampai tercampur rata masak sampai air mengering dan membuat kulit- Kentang dikukus setengah matang dan goreng sebentar, tiriskan dan haluskan mengunakan Campur jadi satu susu bubuk, pala bubuk, garam,kuning telur dan Oregano aduk sampai tercampur rata Ambil adonan bulatkan satu persatu lalu pipihkan isi dengan isian tutup kembali dan bulatkan Balurkan dengan tepung panir lalu celupkan ke dalam kuning telur dibalurkan lagi ke tepung panir lakukan sampai adonan habis. Masukkan ke dalam kulkas sebelum digoreng kurang Lebih 1 Kroket kentang isi daging. foto Instagram/kulinermamakece Bahan kulit- 800 gr kentang- 2 sdm-3sdm susu bubuk- 1 butir kuning telur- 1/4 sdt lada- 1/2 sdt bubuk pala- 1 sdt garamCara membuat- Kupas kentang dan kukus sampai setengah matang, kemudian tiriskan lalu goreng kembali sampai Haluskan kentang menggunakan garpu saat masih panas, setelah kentang halus, campur semua bahan kulit dan aduk merata. isian- 200 gr daging sapi giling- 2 buah wortel dipotong dadu kecil- 3 batang daun bawang kecil, iris tipis- 1 buah bawang bombai, potong kecil-kecil- 1 sdm saus tiram- 1 sdm kecap manis- 1 sdm margarin/ olive oil untuk menumis- 1,5 sdt tepung maizena- 2 sdt kaldu jamurCara membuat- Campur 1 sdm saus tiram dan tepung maizena ke wadah daging sapi, aduk rata dan diamkan Rebus wortel yang sudah dipotong dadu kecil sampai setengah matang, angkat dan Tumis bawang bombai dengan 1 sdm margarin hingga harum dan layu, lalu masukkan daging sapi Aduk dan masak hingga daging berubah warna, masukkan wortel, daun bawang, garam, gula, lada dan kecap manis. aduk rata dan koreksi rasa. Masak hingga semua bahan matang dan tercampur rataBahan untuk pelapis- 2 butir telur kocok lepas- Tepung panir halusCara membungkus kroket- Ambil adonan kentang 40 gr pipihkan dan isi dengan bahan isian. bentuk sesuai Ambil satu adonan dan balur ke dalam wadah tepung panir, kemudian celupkan pada kocokan telur lalu balur kembali dengan tepung panir, lakukan hingga adonan Simpan adonan ke kulkas selama minimal 30 menit kemudian keluarkan dan goreng hingga kekuningan dengan minyak yang Tiriskan dan Kroket mozzarella. foto Instagram/ Bahan-bahan- 2 buah kentang, rebus hingga lunak beri sedikit garam ke air rebusan, sisihkan- 3 slice daging ham/ smoked beef cincang kasar- 4 siung bawang putih cincang- Beberapa helai daun kucai/daun bawang iris tipis- 3 sdm sour cream bisa diganti dengan yoghurt rasa plain + sedikit perasan air jeruk lemon- Kaldu bubuk dan merica secukupnya- 1 sdm mentega/unsalted butter- Keju mozarella potong panjang/sesuai seleraBahan lapisan- 2 butir telur kocok- Tepung terigu- Tepung panirCara membaut- Tumis daging ham dengan mentega hingga setengah kering, lalu masukkan bawang putih, tumis hingga bawang putih sedikit Masukan tumisan daging dan bawang + sour cream/keju parut + daun kucai/bawang ke dalam kentang, haluskan dan campurkan semua bahan- Tambahkan kaldu sapi bubuk dan merica Ambil sedikit adonan kroket, masukan keju mozarella potong, tutup kembali adonan sampai mozarella Gulirkan ke dalam tepung terigu, kocokan telur dan tepung panir. Lapisi adonan kroket dengan sempurna agar tidak pecah saat Goreng kroket hingga kecokelatan, angkat, Hidangkan dengan sour cream, saus sambal atau sesuai Cara membuat kroket sederhana brl/vin Tepung terigu menjadi bahan baku makanan yang selalu ada dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin saja kamu malah menyantap makanan dari tepung terigu hampir setiap hari. Biarpun begitu, masih banyak yang belum tahu bahwa ada beberapa jenis tepung terigu yang ada di pasaran. Mungkin saja kamu mau mulai bereksperimen di dapur untuk membuat kue atau roti. Karena itu, ketahui setiap jenis tepung terigu supaya tidak salah pilih. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini! Jenis Tepung Terigu untuk Adonan Kue dan Roti Perbedaan tepung terigu sebenarnya hanya dibedakan berdasarkan nilai gluten protein padi-padian di dalamnya. Kadar protein tersebut yang akan memberikan perbedaan yang besar saat tepung terigu dijadikan adonan. Berikut jenis tepung dan perbedaannya. 1. Tepung terigu protein rendah Jenis yang pertama adalah tepung terigu protein rendah. Kandungan gluten di dalamnya hanya sekitar 6—8 persen saja. Hal ini membuat tepung terigu protein rendah tidak memiliki daya serap air yang tinggi Tepung terigu yang satu ini dibuat dari gandum lunak yang punya tekstur sangat halus. Adonan yang dibuat dari tepung terigu protein rendah sangat sulit diuleni dan sangat tidak elastis. Adonan tepung terigu protein rendah pun akan sangat sulit mengembang. Karena itu, tepung terigu jenis ini sering dipakai untuk membuat kue kering. Biarpun begitu, kue kering yang dihasilkan pun lebih renyah dan sangat lembut. Bukan hanya itu, kue kering yang dibuat dengan tepung terigu rendah protein juga bisa tahan lama. Sebagian produk tepung malah mengklaim, kue kering yang dibuat dengannya bisa bertahan hingga enam bulan. Karena sifatnya yang sedikit menyerap air, kue yang dibuat pun menjadi tidak mudah berjamur. Baca juga 10 Manfaat Beras Merah yang Sangat Baik untuk Kesehatan Tubuh Selain kue kering, tepung terigu protein rendah juga bisa dijadikan bahan baku untuk membuat kue yang memiliki tekstur lembut. Sebut saja Japanese cheese cake atau ogura cake. Kamu pun bisa memanfaatkannya untuk membuat gorengan dan kerupuk, loh. Mengingat banyak UMKM yang bergerak dalam usaha makanan kue kering, produk ini pun menjadi cukup mudah didapatkan. Berikut sederet rekomendasi merek tepung terigu protein rendah di pasaran Sriboga Pita Merah Sriboga Yokozuna Tepung Terigu Bogasari Kunci Biru Bogasari Lencana Merah Bogasari Hana Emas Bogasari Jawara Tepung Terigu Ekonomis 2. Tepung terigu protein sedang Ada juga tepung terigu yang memiliki kadar gluten sedang. Tepung terigu protein sedang biasa disebut juga dengan tepung serbaguna. Pasalnya, banyak jenis makanan yang bisa dibuat dengan tepung terigu yang satu ini. Bahan pembuatannya adalah gandum lunak dan kasar yang dicampur menjadi satu. Tepung terigu jenis ini memiliki kadar protein sekitar 9—11 persen. Hal ini membuat tepung bisa menyerap air dengan baik sehingga adonan yang dihasilkannya pun menjadi lebih lembut. Dengan begitu, kamu bisa membuat berbagai macam bolu, brownies, bakpao, pizza, martabak, kue pukis, kue cubit, dan berbagai jajanan pasar lainnya. Adonan yang dihasilkan bisa mengembang dengan baik sekaligus tetap renyah saat digigit. Di samping itu, kelembutan dari hasil jadi adonan pun lebih baik. Tidak heran, tepung ini jadi pilihan para pembuat kue manis dan asin. Bisa dibilang, merek tepung terigu jenis ini lebih banyak di pasaran. Pasalnya, banyak orang memilih tepung yang bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan. Berikut rekomendasi merek tepung terigu serbaguna yang bisa kamu dapatkan di agen sembako Bogasari Segitiga Biru Premium Sania Tepung Terigu Serbaguna Aneka Makanan Bungasari Bola Merah Falcon Tepung Terigu Serba Guna Kompas Tepung Terigu Serbaguna Bogasari Bola Salju Serba Guna Mila Serbaguna Tepung Terigu Beruang Biru Sriboga Tepung Terigu Double Zero Baca juga Rekomendasi Merk Tepung Tapioka Terbaik di Indonesia 3. Tepung terigu protein tinggi Jenis lain yang bisa kamu manfaatkan untuk membuat adonan adalah tepung terigu protein tinggi. Tepung ini biasa disebut juga tepung roti atau bread flour. Tepung terigu dengan protein tinggi dibuat dari gandum keras dan campuran barley. Campuran tersebut lalu digiling hingga sangat halus. Tepung ini memiliki kadar protein sekitar 11—13 persen sehingga sangat mudah menyerap air dan tercampur. Adonan yang dibuat pun akan mudah diuleni dan digiling. Tekstur adonan yang dibuat pun lebih elastis dan tidak mudah putus. Selain itu, adonan yang dibuat pun lebih mengembang. Tepung terigu protein tinggi biasanya digunakan untuk adonan makanan yang lebih besar, seperti roti, mi, dan pasta. Tepung terigu berprotein tinggi biasanya dipakai untuk industri pembuatan roti atau makanan berbahan tepung lainnya. Namun, tidak salah juga jika kamu membelinya untuk membuat adonan roti di rumah. Berikut sederet rekomendasi tepung terigu protein tinggi yang bisa kamu pilih Bogasari Cakra Kembar Golden Eagle Bogasari Taj Mahal Tepung Terigu Tali Emas Tepung Terigu Komachi Sriboga Tepung Terigu Hime Bungasari Kabuki Gold Baca juga Rekomendasi Merk Tepung Terigu Terbaik di Indonesia 4. Tepung gandum utuh Pada dasarnya, tepung terigu dan tepung gandum utuh sama-sama dibuat dari gandum. Namun, dua tepung ini bisa berbeda sangat berbeda, dari sisi tekstur dan manfaatnya. Pembedanya tentu saja berasal dari bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan tepung. Tepung terigu hanya dibuat dari daging gandumnya, sedangkan tepung gandum utuh menggunakan seluruh bagian gandumnya. Tentu saja, tepung gandum pun memiliki kadar gluten di dalamnya. Selain itu, tepung yang menggunakan gandum utuh juga kaya akan serat. Nutrisi ini yang akan membantu menjaga kesehatan pencernaan. Berikut rekomendasi tepung gandum utuh yang bisa kamu dapatkan di pasaran Bob’s Red Mill Natural Foods Organic Whole Wheat Flour Bogasari Naturich Whole Wheat Flour Trio Natural Whole Wheat Flour Bungasari Golden Eagle Whole Wheat King Arthur Whole Wheat Flour ​​​​​​​ Baca juga Rekomendasi Merk Tepung Sagu Berkualitas Tinggi di Indonesia Tips Menyimpan Berbagai Jenis Tepung Terigu Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa tepung terigu juga memiliki sifat menyerap air. Hal ini membuat kamu perlu hati-hati saat menyimpannya. Jika tidak, jamur akan mudah muncul dalam tepung terigu milikmu. Karena itu, berikut tips menyimpan tepung terigu yang tepat 1. Memilih wadah kaca karena tidak mudah lembap 2. Pastikan wadah yang dipilih memiliki tutup 3. Simpan di tempat yang kering 4. Jauhkan dari paparan matahari langsung 5. Pisahkan tepung lama dan baru di tempat berbeda. Baca juga Manfaat Tepung Beras untuk Kesehatan yang Belum Kamu Ketahui Itu dia deretan jenis tepung terigu beserta perbedaannya. Jangan cuma tahu bedanya, kamu sebaiknya juga mencoba membuat makanan dengan menggunakan tepung terigu. Siapa tahu makanan tersebut bisa dijual dan hasilkan keuntungan berlipat. Dapatkan tepung terigu dan segala macam bahan pokok lainnya di Mitra Bukalapak. Bukan hanya barang-barang grosir, kamu pun bisa memperluas bisnis dengan menjadi agen jasa, seperti agen PPOB, agen ekspedisi, agen travel Jadi, tunggu apa lagi, yuk bergabung sekarang juga! Sepertinya Anda menggunakan alat otomatisasi untuk menelusuri situs web kami. Mohon verifikasi bahwa Anda bukan robot Referensi ID 9a2a06ac-0a04-11ee-80f6-536c4f517158 Ini mungkin terjadi karena hal berikut Javascript dinonaktifkan atau diblokir oleh ekstensi misalnya pemblokir iklan Browser Anda tidak mendukung cookie Pastikan Javascript dan cookie diaktifkan di browser Anda dan Anda tidak memblokirnya.

bahan tepung terigu yang dibutuhkan dalam pembuatan kroket ubi adalah